Jumat 31 Jul 2020 13:42 WIB

397 Komunitas Dukung Pengurangan Kantung Plastik saat Qurban

Diharapkan langkah ini bisa membantu tujuan pemerintah.

Anggota Karang Taruna yang tergabung dalam Heppiii Community Lumajang sedang membuat wadah daging kurban dari bahan ramah lingkungan.
Foto: Dok. Ist
Anggota Karang Taruna yang tergabung dalam Heppiii Community Lumajang sedang membuat wadah daging kurban dari bahan ramah lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan komunitas dari 42 kota di Indonesia Timur menyampaikan komitmennya untuk mengurangi penggunaan plastik sebagai media penyimpanan daging kurban. Komitmen itu ditunjukan komunitas lintas profesi dan hobi dengan menggunakan medium lain seperti besek, pelepah pisang, dan daun jati sebagai tempat penyimpanan daging pada hari kurban tahun ini.

Pentolan komunitas pecinta alam Surabaya Dagelan Adventure Bambang Purwanto mengatakan, pihaknya mengganti kantong plastik sekali pakai untuk wadah daging qurban dengan besek. 

Sebagai pecinta alam yang menjadi bagian dari SuperAdventure Surabaya, pihaknya mendukung upaya pemerintah mengurangi limbah plastik yang merusak lingkungan. Itu sebabnya, penggunaan media lain saat hari kurban menjadi momentum tepat untuk membangun gerakan minimalisasi penggunaan plastik.

"Kami sangat senang dapat terlibat dalam kolaborasi bersama berbagai komunitas untuk tidak menggunakan plastik sebagai tempat menyimpan daging kurban. Dengan langkah yang baik di hari yang baik ini semoga penggunaan plastik yang kian mencemari lingkungan terus berkurang," kata Bambang di Surabaya, dalam keterangannya, Jumat (31/7). 

Kampanye penggunaan media non plastik ini merupakan bagian dari program bertajuk Kolaborasi Komunitas Indonesia Timur Berbag  yang melibatkan 379 komunitas di 42 kota. Ada lebih dari 15 ribu anggota yang tergabung dalam komunitas besar ini seperti SuperAdventure, Bold Riders, dan Heppiii Community.

Program ini menggunakan lima ekor sapi dan 202 ekor kambing. Melalui kegiatan ini ditargetkan lebih dari lima ribu paket daging kurban dapat dibagikan kepada masyarakat tidak mampu dan penerima lainnya yang berhak.

Koordinaor Karang Taruna Labruk Kidul Lumajang Wahyudi Rosad mengatakan, tahun ini sejumlah karta akan membagikan hewan kurban menggunakan pelepah pisang. Selain mengurangi sampah plastik, cara itu dilakukan untuk memanfaatkan banyaknya pelepah pisang yang tidak digunakan setelah buahnya di ambil.

"Banyak pelepah pisang yang bisa dimanfaatkan untuk media penyimpanan daging kurban. Langkah ini juga menjadi cara bagi kami di desa untuk tetap mempertahankan kearifan dan budaya lokal," kata dia.

Pemerhati sekaligus pembina Komunitas di Jawa Timur Prasetyo menyatakan apresiasinya terhadap langkah komunitas untuk ikut terlibat dalam kampanye mengurangi penggunaan plastik dalam setiap kegiatan. Cara ini dinilainya dapat membantu upaya pemerintah untuk menghilangkan ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan plastik.

Menurut Prasetyo, kolaborasi antarkomunitas di Indonesia Timur ini juga menjadi bukti pentingnya keberadaan komunitas dalam masyarakat. Komunitas tidak hanya menjadi tempat kongkow-kongkow menyalurkan hobi yang sama tapi juga dapat menjadi bagian dari gerakan perubahan ke arah yang lebih baik.

"Kolaborasi Komunitas Indonesia Timur berbagi ini luar biasa. Kegiatannya sangat positif yaitu berbagi saat momentum yang tepat melalui kurban ketika banyak masyarakat sedang membutuhkan. Ini pantas dilanjutkan dan bisa dicontoh bagi komunitas lainnya," ujar Prasetyo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement