REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Vietnam telah melaporkan kematian pertama akibat Covid-19, Jumat (31/7). Korban adalah pria berusia 70 tahun.
Menurut Vietnam News Agency, korban meninggal adalah pasien dengan nomor 428. Dia menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Da Nang, kota yang saat ini menjadi pusat wabah Covid-19 di Vietnam. Selama sepekan terakhir, lebih dari 90 kasus virus corona dilaporkan di daerah tersebut.
Laporan menyebut korban pertama yang meninggal turut memiliki penyakit ginjal. Kepala Administrasi Pemeriksaan dan Perawatan Medis Vietnam Luong Ngoc Khue mengatakan sejauh ini setidaknya terdapat enam pasien berusia lanjut yang berada dalam kondisi kritis. Semua pasien itu memiliki penyakit lain yang mendasarinya.
Penyebaran Covid-19 di Da Nang terjadi tiga bulan setelah Vietnam tak melaporkan adanya kasus baru virus corona. Pada Senin (27/7) lalu, pemerintah mengevakuasi 80 ribu warga, sebagian besar turis lokal, dari Da Nang. Proses evakuasi dilakukan dengan mengoperasikan sekitar seratus penerbangan dari Da Nang ke 11 kota di negara tersebut.
Karantina wilayah atau lockdown telah diterapkan kembali di Da Nang. Otoritas berwenang di sana berusaha melacak dan mengisolasi siapa pun yang sempat datang ke kota tersebut.
Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc telah memperingatkan bahwa setiap provinsi dan kota di negaranya berisiko tinggi terkena infeksi. "Kami harus bertindak lebih cepat dan lebih keras untuk mengendalikan wabah," ujar Xuan dalam sebuah pernyataan dilansir BBC, Rabu (29/7).
Di ibu kota Hanoi, pembatasan sosial telah diterapkan. Bar dan klub malam diperintahkan tutup. Pertemuan yang melibatkan banyak orang dilarang. Pada saat bersamaan, otoritas setempat melakukan tes Covid-19 secara massal.
Sejauh ini Vietnam telah melaporkan 509 kasus Covid-19. Negara ini telah dipandang sebagai negara yang sukses menangani pandemi Covid-19.