REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mencatat jumlah pasien yang telah sembuh sebanyak 2.876 orang atau 84,41 persen dari jumlah kasus yang terkonfirmasi. Angka ini menjadi rekor persentase tingkat kesembuhan harian tertinggi dari sejak ditemukan kasus pertama pada pertengahan Maret 2020.
"Hari ini saja ada penambahan 88 pasien positif Covid-19 yang sembuh, sedangkan kasus baru bertambah 47 orang," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, Jumat (31/7)
Menurut Dewa Indra, dalam beberapa pekan terakhir memang menunjukkan tren pasien yang sembuh selalu lebih tinggi dibandingkan penambahan kasus baru, bahkan seringkali hampir dua kali lipat dari penambahan kasus baru.
Meskipun data kesembuhan pasien positif Covid-19 mengalami peningkatan, dia tetap mengajak semua lapisan masyarakat untuk tetap menjaga diri dan kesehatannya, dengan menerapkan protokol kesehatan dimana saja dan kapan saja sehingga antara satu orang dan yang lainnya akan saling menjaga.
"Untuk itu, marilah kita laksanakan protokol kesehatan dengan disiplin untuk selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan menghindari keramaian," ujar pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu.
Dia mengemukakan, sebanyak 88 pasien yang sembuh hari ini sebarannya yakni di Kabupaten Jembrana (2), Tabanan (1), Badung (10), Denpasar (36), Gianyar (14), Bangli (10), Klungkung (11), dan Karangasem (4).
GTPP Bali mencatat sejak sepekan terakhir, tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 di daerah setempat memang terus membaik di atas 70 persen, yang pada periode sebelumnya berkisar dari 60-70 persen.
Bahkan sejak 28 Juli, tingkat kesembuhan sudah di atas 80 persen. Pada 28 Juli tingkat kesembuhan mencapai 80,86 persen, kemudian pada 29 Juli sebesar 81,9 persen dan hari ini 84,41 persen.
Dewa Indra menambahkan, jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di Provinsi Bali hingga Jumat menjadi 3.407 kasus, sedangkan pasien yang sedang menjalani perawatan sebanyak 483 orang (14,18 persen).
"Untuk yang meninggal tidak dilaporkan ada penambahan sehingga tetap 48 orang atau 1,41 persen," kata mantan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.