REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski paman Nabi Muhammad SAW, Abu Lahab merupakan orang yang paling menentang dakwah Nabi. Usai peristiwa perang Badar yang dimenangkan kaum Muslimin, kondisi kesehatan Abu Lahab berangsur-angsur menurun dan ia pun meninggal karenanya.
Dalam buku Sejarah Hidup Muhammad karya Muhammad Husain Haekal dijelaskan, usai memenangkan perang Badar, umat Islam bersuka ria. Sedangkan sebaliknya, kaum kafir semakin terpukul dari beragam aspek.
Di Makkah, petinggi serta bangsawan kaum kafir Makkah banyak yang tewas dalam kekalahan tersebut. Dan ketika kabar itu diketahui secara benar ke telinga Abu Lahab, ia jatuh tersungkur dan pingsan.
Abu Lahab kemudian demam dan tujuh hari kemudian dia meninggal dunia. Kaum kafir pun segera berunding atas meninggalnya Abu Lahab yang dipengaruhi besar atas kekalahan dalam perang Badar itu. Meninggalnya Abu Lahab juga menjadi pukulan sekaligus gengsi tersendiri bagi kaum kafir.
Atas kematian itu, mereka sepakat tidak menyatakan dukacita atas kematian Abu Lahab beserta para petinggi dan bangsawan mereka. Sebab apabila nanti hal itu terdengar oleh Nabi Muhammad, mereka curiga akan diejek.