Jumat 31 Jul 2020 22:02 WIB

Mitigasi Bencana Kekeringan Perlu Menjadi Prioritas

Perbanyak bangunan penampung air seperti waduk, bendungan, danau hingga biopori

Red: Hiru Muhammad
Musim kemarau yang berdampak kekeringan menyebabkan aliran air di irigasi tidak sampai ke lahan-lahan sawah di Kampung Kawung Sari, Kelurahan Marga Mekar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Ahad (7/7).
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Musim kemarau yang berdampak kekeringan menyebabkan aliran air di irigasi tidak sampai ke lahan-lahan sawah di Kampung Kawung Sari, Kelurahan Marga Mekar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Ahad (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID,Purwokerto (ANTARA) - Pakar Hidrologi dan Sumber Daya Air Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Yanto, Ph.D mengatakan upaya mitigasi bencana kekeringan perlu menjadi prioritas guna mengurangi dampak yang ditimbulkan.

"Kekeringan merupakan bencana yang dapat membawa dampak besar, contohnya adalah krisis air bersih, sehingga upaya mitigasi perlu dilakukan secara intensif dan berkesinambungan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Dia menjelaskan bahwa kekeringan secara prinsip dapat diatasi dengan ketersediaan air berlimpah."Tantangannya adalah pada pola pengelolaan sumber daya air yang terdistribusi secara tidak merata dalam ruang dan waktu," katanya.

Agar air tersedia setiap waktu, kata dia, maka yang perlu dilakukan adalah memperbanyak bangunan penampung air seperti waduk, bendungan, situ, danau dan juga bangunan konservasi air tanah seperti sumur resapan dan biopori.