REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Klub divisi dua Inggris, Sheffield Wednesday, bakal memulai kompetisi Championship musim 2020-2021 dengan pengurangan 12 poin karena melanggar regulasi seputar profitabilitas dan keberlanjutan, Liga Sepak Bola Inggris (EFL) mengumumkan pada Jumat (1/8).
Liga menuduh Wednesday melakukan pelanggaran pada November 2019 setelah klub menjual Stadion Hillsborough kepada pemilik klub asal Thailand, Dejphon Chansiri, sebagai upaya untuk memastikan mereka tidak melanggar aturan pengeluaran klub.
Persidangan digelar bulan lalu dan Wednesday dinyatakan bersalah telah memasukkan keuntungan dari penjualan ke dalam laporan keuangan klub untuk periode yang berakhir Juli 2018.
"Sheffield Wednesday akan mendapat pengurangan 12 poin karena melanggar aturan profitabilitas dan keberlanjutan liga untuk periode laporan tiga musim yang berakhir dengan musim 2017-2018," kata EFL dalam sebuah pernyataannya, Sabtu (1/8).
"Sanksi olahraga akan berlaku di musim 2020-2021."
Karena pengurangan poin berlaku untuk musim mendatang, Wednesday tidak akan diturunkan ke divisi tiga League One. Klub ini finis di posisi ke-16 untuk musim ini atau delapan poin di atas zona degradasi.
EFL menambahkan bahwa klub tidak bersalah dalam hal "sengaja menyembunyikan informasi".
Sementara itu Wednesday mengatakan bahwa mereka mengakui keputusan komisi disiplin independen namun "sangat kecewa" dengan adanya pengurangan poin.
"Klub akan menunggu alasan tertulis dari sanksi ini dan setelah diterimanya akan mencerna serta mempertimbangkan detail lengkap bersama penasihat hukum sebelum membuat komentar lebih lanjut," kata Wednesday dalam pernyataannya di situs resmi klub.