Sabtu 01 Aug 2020 12:16 WIB

Ilmuwan Temukan Pusat Semburan Matahari

Ilmuwan melihat ada lembaran arus listrik besar yang menyebabkan semburan matahari.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Matahari
Matahari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim peneliti internasional menyajikan tampilan terperinci di dalam pusat semburan Matahari. Ilmuwan mendapatkan temuan ini setelah mempelajari semburan matahari disertai letusan kuat yang tertangkap gambar pada 10 September 2017 oleh Owens Valley Solar Array (EOVSA).

EOVSA adalah fasilitas teleskop radio surya yang dioperasikan oleh Pusat Penelitian Teknologi Surya di Terestrial New Jersey Institute of Technology (NJIT).  Temuan baru ini menawarkan pengukuran pertama yang mengkarakterisasi medan magnet dan partikel di pusat ledakan.

Baca Juga

Hasilnya, ilmuwan telah mengungkapkan ada ‘lembaran’ arus listrik yang sangat besar yang membentang lebih dari 40 ribu kilometer melalui daerah pembakaran inti. Di situ terdapat garis medan magnet yang berlawanan saling mendekati, memecah dan menyambungkan kembali, menghasilkan energi yang kuat yang menimbulkan ledakan.

Tim peneliti juga menunjukkan struktur seperti botol magnet yang terletak pada ketinggian hampir 20.000 kilometer di atas permukaan Matahari. Menurut para peneliti, struktur berbentuk lingkaran suar (dikenal sebagai arcade suar) ini adalah tempat utama di mana elektron-elektron suar yang sangat energik terperangkap dan dipercepat hingga mendekati kecepatan cahaya.

Dengan pengetahuan ini, akan membantu prediksi cuaca ruang angkasa di masa depan. Diketahui, pelepasan energi dari semburan matahari bisa menimbulkan bencana seperti gangguan teknologi di Bumi seperti operasi satelit, Navigasi GPS, dan sistem komunikasi.

“Salah satu tujuan utama penelitian ini adalah untuk lebih memahami fisika dasar letusan Matahari. Sudah lama disarankan bahwa pelepasan energi magnetik mendadak melalui lembar penghubung bertanggung jawab atas letusan besar ini, namun belum ada pengukuran sifat magnetiknya,” ujar Bin Chen, penulis utama makalah dan seorang profesor fisika di NJIT, dilansir Science Daily, Selasa (28/7).

Botol magnet tampaknya sangat penting dalam memproduksi atau membatasi elektron. Sementara lembaran tampaknya menjadi tempat di mana energi dilepaskan untuk membuat bola bergulir, sebagian besar percepatan elektron tampaknya terjadi di lokasi lain botol magnet.

Pengamatan EOVSA akan terus membantu kita mengungkap bagaimana medan magnet mendorong elektron energetik ini. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement