Ahad 02 Aug 2020 08:40 WIB

Meksiko Catat Kematian Covid-19 Tertinggi Ketiga di Dunia

Meksiko berada di belakang Brasil dan AS untuk kematian tertinggi akibat Covid-19

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Seorang petugas mengenakan alat pelindung diri membawa sebotol alcohol untuk mensterilkan tangan pengunjung di pasar makanan grosir Central de Abasto, Mexico, Jumat (26/6). Sebagai negara pandemi dari Meksiko ke Argentina, petugas kesehatan berjuang untuk menahan wabah COVID-19 di pasar makanan tertutup yang menjadi ikon Amerika Latin.(AP Photo/Marco Ugarte)
Foto: AP/Marco Ugarte
Seorang petugas mengenakan alat pelindung diri membawa sebotol alcohol untuk mensterilkan tangan pengunjung di pasar makanan grosir Central de Abasto, Mexico, Jumat (26/6). Sebagai negara pandemi dari Meksiko ke Argentina, petugas kesehatan berjuang untuk menahan wabah COVID-19 di pasar makanan tertutup yang menjadi ikon Amerika Latin.(AP Photo/Marco Ugarte)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW MEXICO -- Meksiko telah menjadi negara dengan jumlah kematian ketiga terbanyak Covid-19 di dunia. Posisinya berada di belakang Amerika Serikat dan Brasil serta menempatkan Amerika Latin menjadi salah satu pusat pandemi.

Pejabat kesehatan Meksiko mengatakan, ada 688 kematian untuk periode pelaporan 24 jam terakhir pada Jumat (31/7). Menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins, penambahan itu membuat total kematian menjadi 46.688, sehingga menempatkan Meksiko di depan Inggris yang kehilangan 46.119 jiwa akibat Covid-19. 

Baca Juga

Para pejabat kesehatan mengatakan, Meksiko sekarang telah memiliki lebih dari 424.000 kasus virus korona yang dikonfirmasi selama pandemi. Kondisi itu menjadi peringkat keenam tertinggi secara global dalam hal jumlah kasus.

Dengan populasi lebih dari 211 juta, Brasil dipandang sebagai pusat penyebaran wabah Covid-19 di Amerika Latin. Negara yang paling parah dihantam oleh virus di seluruh dunia ini, angka kematian naik menjadi 92.475, sementara jumlah kasus melonjak menjadi lebih dari 2,6 juta, termasuk 52.383 yang terinfeksi selama 24 jam terakhir.

Sedangkan di AS, jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Kalifornia melampaui 500.000 pada hari yang sama. Kasus telah meningkat sejak akhir Mei ketika negara bagian ini membuka kembali perekonomian dan orang-orang kembali ke rutinitas biasa. 

Kematian dan rawat inap juga meningkat, mendorong para pejabat untuk membatalkan beberapa langkah pembukaan kembali dengan harapan memperlambat penyebaran. Lebih dari 9.100 orang di Kalifornia telah meninggal, tetapi itu masih jauh di bawah angka kematian di New York, yang telah melaporkan lebih dari 32.000 kematian. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement