REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Lembaga Baitul Mal (Elbama) Bina Ilmu, Parung, Bogor, Jawa Barat, menggelar Qurban Pedalaman, Sabtu (1/8). Acara yang berlangsung sederhana tapi penuh makna ini dipusatkan di Kampung Curug Kidul, RT 03, RW 05, Kelurahan Putatnutug, Kecamatan Ciseeng, Bogor, Jawa Barat.
Tampak hadir, Ketua Yayasan Pembinaan Umat (YPU) Bina Ilmu Parung, Nurcholis SHI; Kepala Sekolah Dasar Terpadu (SDT) Bina Ilmu, Suprianto; seluruh Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDT Bina Ilmu; tokoh masyarakat kampung Curug Kidul, Kyai Haji Basyuni; dan ratusan warga mulai dari anak-anak hingga lanjut usia memadati halaman Masjid Jami' Al Main tempat berlangsungnya acara.
Rombongan Elbama tiba di lokasi pukul 07.30 WIB. Mereka membawa logistik satu ekor sapi, satu ekor domba, bahan makanan pokok, snack anak sebanyak 300 paket, serta pakaian berbagai jenis dan ukuran. Dengan tajuk 'Kurban dan Ketahanan Ekonomi di Masa Pandemi' ini diharapkan besar manfaatnya dan tepat sasaran.
Kyai Basyuni, tak bisa menyembunyikan raut wajah cerianya. Sambil mengucap syukur dirinya menerima satu ekor sapi yang diserahkan langsung oleh Ketua YPU Bina Ilmu, Nurcholis. ''Alhamdulillah Idul Adha tahun ini sangat istimewa. Kami akan manfaatkan amanah yang diberikan ini sebaik-baiknya dan sesuai syariat agama,'' ujarnya sambil terus merapalkan doa-doa untuk para pekurban sesaat sebelum menyembelih sapi yang sudah terbaring di hadapan.
Salah seorang warga, Rika Aryani, tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur kepada Allah atas terselenggaranya acara Kurban Pedalaman. ''Jazakumullah khoiron katsiron untuk semua pihak yang sudah menyedekahkan sebagian hartanya dan hewan kurbannya. Saya mewakili warga Kampung Curug Putatnutug mengucapkan terimakasih banyak,'' ujarnya seraya menambahkan baru tahun ini di kampung kelahirannya ada qurban berupa sapi.
Ketua YPU Bina Ilmu, Nurcholis, merasa bersyukur atas penyelenggaraan Qurban Pedalaman. ''Alhamdulillah kegiatan sosial dari lembaga pendidikan yang kami kelola sangat terasa manfaatnya bagi masyarakat di sini,'' ujar Nurcholis dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad, (2/8).
Lebih lanjut, ayah dua anak ini mengatakan, tujuan dari kegiatan Qurban Pedalaman adalah untuk mempererat tali silaturahim antara YPU Bina Ilmu yang mulai beroperasi pada 1997 silam dengan masyarakat desa yang tinggal di pedalaman. ''Semoga silaturahim yang kami lakukan dengan membawa hewan kurban dan bahan makanan serta pakaian ini membawa manfaat dan keberkahan bagi yang membutuhkan, '' paparnya.
Hal senada disampaikan Kepala SDT Bina Ilmu, Suprianto. Kegiatan yang digagas Elbama Bina Ilmu ini untuk lebih merekatkan jalinan persaudaraan sesama Muslim. ''Sesuai dengan arti kata Qurban yaitu dekat atau mendekatkan, kehadiran kami ingin lebih dekat dengan masyarakat yang bermukim di daerah pedalaman,” ujarnya.
Selain itu, sambung pria kelahiran 7 Juli 1979, pihaknya ingin menggugah kesadaran masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi agar bisa mengelola dan memanfaatkan pembelanjaan hartanya, antara lain untuk berqurban.
Suprianto mengaku sangat terketuk hatinya saat mendengar testimoni beberapa warga kampung Curug Kidul, bahwa baru tahun ini ada penyembelihan hewan qurban berupa sapi.
''Kami ingin menggugah kesadaran masyarakat yang mampu untuk berqurban karena masih minim hewan qurban yang disembelih pada Hari Raya Idul Adha di kampung-kampung. Padahal banyak anggota masyarakat memiliki kemampuan dan tergolong wajib berqurban,'' ujarnya.