Senin 03 Aug 2020 04:33 WIB
Hagia Sophia

Orang Amerika Ternyata yang Memulihkan Mosaik Hagia Sophia?

Siapa salah satu perawat mosaik Hagia Sophia?

Thomas Whittemore kala memperbaiki mosaik di Hagia Sophia.
Foto: duvarenglish.com
Thomas Whittemore kala memperbaiki mosaik di Hagia Sophia.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Bila ada pendeta Kristen Ortodoks yang mengatakan kalau tidak di tangan orang Turki, Hagia Sophia telah lama roboh, ternyata benar adanya. Sebab, ternyata ada seorang akademisi Amerika, Thomas Whittemore, yang disetujui oleh Mustafa Kemal Atatürk untuk mengembalikan mosaik Hagia Sophia pada 1931.

Meskipun ruang tersebut dibuka sebagai museum dalam tiga tahun, restorasi berlanjut selama 15 tahun berikutnya. Jadi Thomas Whittemore adalah orang di belakang mosaik-mosaik di Hagia Sophia Istanbul yang kini masih bisa dinikmati khalayak. Meskipun begitu, kini nasib Whittemore tetap tidak diketahui. Namun, Mosaik itu tetap ada hingga sekarang, yakni ketika Hagia Sophia kembali berfungsi menjadi masjid.

Whittemore disetujui pada 1931 oleh pendiri Republik Turki, Mustafa Kemal Atatürk, untuk mengembalikan mosaik di katedral yang akan dibuka hanya tiga tahun kemudian sebagai museum.

''Kala itu, Santa Sophia atau Hagia Sophia adalah masjid pada hari saya berbicara dengan [Atatürk]. Pagi berikutnya, ketika saya pergi ke masjid, ada tanda di pintu yang tertulis di tangan Atatürk sendiri. Dikatakan: ‘Museum ditutup untuk perbaikan’," ujar Whittemore yang berkisah tentang perekrutannya untuk merawat mosaik Hagia Sophia seperti dikutip duvarenglish.com.

Namun, pekerjaan restorasi mosaik membutuhkan waktu yang tak sebentar. Bahkan, perlu waktu sampai 18 tahun. Dan ini terus berlanjut setelah Hagia Sophia dijadikan museum pada 1934.

Keahlian Whittemore berbekal dari gelar sarjananya yang didapat dari Tufts University di Massachusetts. Setelah itu, Whittemore belajar arsitektur di Universitas 'Sorbonne, Paris.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement