Ahad 02 Aug 2020 11:21 WIB

Telkomsel Salurkan 777 Hewan Qurban

Penyerahan hewan kurban tersebut dilakukan secara simbolis

Pekerja mengemas daging sapi kurban menggunakan besek bambu di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta, Jumat (31/7/2020). RPH PD Dharma Jaya pada perayaan Idul Adha 1441 H menyembelih 325 ekor sapi kurban yang berasal dari instansi pemerintah dan masyarakat serta penyembelihan tersebut akan berlangsung hingga Senin (3/8/2020).
Foto: Aprillio Akbar/ANTARA
Pekerja mengemas daging sapi kurban menggunakan besek bambu di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta, Jumat (31/7/2020). RPH PD Dharma Jaya pada perayaan Idul Adha 1441 H menyembelih 325 ekor sapi kurban yang berasal dari instansi pemerintah dan masyarakat serta penyembelihan tersebut akan berlangsung hingga Senin (3/8/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BaANJARMASIN - Telkomsel memaknai Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah dengan memberikan bantuan 777 hewan kurban yang akan disalurkan kepada 43.000 penerima manfaat di seluruh Indonesia.

"Bantuan hewan kurban yang terdiri dari 101 ekor sapi dan 676 ekor domba/kambing ini merupakan bagian dari kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) Telkomsel yang pada tahun ini mengambil semangat Sebarkan Kebahagiaan," ucap Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro melalui siaran pers yang di terima di Banjarmasin, Sabtu malam.

Dia mengatakan, penyerahan hewan kurban tersebut dilakukan secara simbolis dari Telkomsel kepada perwakilan penerima manfaat bantuan yang ada di Jakarta, Medan, Surabaya dan Balikpapan yang mewakili 599 lokasi di seluruh Indonesia pada Kamis, 30 Juli 2020. Kegiatan ini, secara konsisten dari tahun ke tahun, Telkomsel berupaya memaknai Hari Raya Idul Adha dengan turut melakukan aktivitas berkurban dan berbagi kepada sesama yang membutuhkan, terlebih di tahun yang penuh tantangan saat ini.

Inisiatif ini menjadi salah satu bentuk rasa syukur atas pencapaian perusahaan dalam melayani Indonesia, serta apresiasi kepada seluruh masyarakat yang terus tumbuh bersama Telkomsel sepanjang lebih dari 25 tahun perjalanan hadir mendampingi perkembangan negeri.Terus dikatakannya, momentum ini juga sebagai pengingat agar Telkomsel senantiasa menyebarkan kebahagiaan melalui kebaikan kepada masyarakat, terutama dalam menghadapi masa sulit seperti pandemi Covid-19 yang tengah berlangsung pada saat ini dan menjalani fase kehidupan dengan kenormalan baru.

Bukan itu saja, pengadaan hewan kurban Telkomsel tahun ini juga melibatkan ratusan UMKM peternak lokal yang diharapkan mampu mengembangkan ekonomi masyarakat Indonesia secara lebih luas.Sejumlah bantuan hewan kurban yang disalurkan tahun ini juga berasal dari karyawan Telkomsel yang diinisasi oleh komunitas kerohanian Islam Majelis Telkomsel Taqwa (MTT).

Sebanyak 599 lokasi yang menjadi fokus Telkomsel dalam mendistribusikan hewan kurban tersebut meliputi lingkungan masjid, asrama haji, pesantren, lembaga sosial, panti asuhan, yayasan serta pemukiman masyarakat yang berada di sekitar wilayah kantor dan infrastuktur operasional Telkomsel di berbagai pelosok wilayah di Indonesia.Pihak Telkomsel memastikan bantuan tersebut akan disalurkan secara terarah sehingga seluruh manfaat dapat tepat sasaran dan diterima oleh penerima manfaat yang membutuhkan.

"Distribusi hewan kurban ini bagian dari program CSR berkelanjutan yang konsisten dihadirkan Telkomsel melalui pilar filantropi, yang mencakup berbagai kegiatan sosial untuk kemanfaatan masyarakat luas, termasuk di pulau terdepan, terdalam hingga wilayah perbatasan," tutur Direktur Utama Telkomsel.

Selain filantropi, pilar aktivitas CSR yang diusung Telkomsel juga meliputi pendidikan, pengembangan masyarakat digital, dan pemberdayaan masyarakat sebagai wujud nyata komitmen perusahaan dalam menciptakan dampak sosial positif melalui implementasi teknologi terdepan. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement