REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bos Persiraja Nazaruddin Dek Gam berharap momentum kembalinya tim Rencong ke kompetisi tertinggi sepak bola Tanah Air menjadi pelecut bagi anak muda di Aceh untuk merawat mimpi bermain di klub tanah kelahirannya.
"Semoga dengan kembalinya Persiraja ke Liga 1, juga membawa semangat berlatih sepak bola bagi anak-anak muda Aceh," ujar Nazaruddin seperti dilansir laman resmi klub yang dipantau di Jakarta, Ahad (2/8).
Perjuangan Persiraja kembali ke Liga 1 memang bukan perkara mudah. Setidaknya perlu waktu 12 tahun untuk bisa kembali berlaga di kompetisi teratas Liga Indonesia.
Selain Persiraja, klub asal Aceh lainnya yang juga sempat mencicipi kasta tertinggi yakni PSSB Bireun namun nasibnya juga serupa. Tak bisa terlalu diandalkan untuk berlama-lama di liga.
Dalam usia klub yang menginjak 63 tahun, Nazaruddin berharap Persiraja bisa bertahan lama di Liga 1 dan syukur-syukur bisa meraih trofi yang sudah lama tidak mampir ke Serambi Mekah tersebut.
Terakhir Persiraja berhasil menorehkan prestasi pada 1980 saat juara perserikatan dan finis urutan ketiga saat kompetisi Divisi Utama 1993/1994.
"Saya merasa senang dan bangga. Sejak 2017 saya menjadi Presiden Persiraja, kami memulai dari bawah lagi dan Alhamdulillah target untuk tampil di Liga 1 tercapai. Saya juga sangat bahagia, karena Persiraja mendapat tempat di hati masyarakat Aceh," kata dia.
Sebelum kompetisi Liga 1 ditangguhkan pada Maret imbas pandemi Covid-19, mereka tampil mengejutkan.
Menahan imbang Bhayangkara FC dan Madura United yang secara kualitas jauh berada di atas mereka, lalu mempermalukan Persik 1-0 di Stadion Brawijaya Kediri. Hasil tersebut mengantarkan tim asuhan Hendri Susilo tersebut berada di posisi ketujuh klasemen sementara.
Selain itu, Persija menjadi satu-satunya tim yang belum kebobolan dalam tiga pertandingan awal.