Senin 03 Aug 2020 10:20 WIB

Jokowi Kesal Realisasi Anggaran Covid-19 Sangat Minim

Anggaran penanganan Covid-19 baru terealisasi 20 persen atau Rp141 triliun

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak kesal mengetahui belanja anggaran yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 masih sangat minim hingga saat ini. Dari total anggaran penanganan Covid-19 yang disiapkan pemerintah yakni sebesar Rp695 triliun, baru terealisasi sebesar 20 persen atau sebanyak Rp141 triliun.

“Saya melihat memang urusan realisasi anggaran ini memang masih minim sekali. Sekali lagi dari Rp695 triliun, stimulus untuk penanganan Covid-19, baru 20 persen yang terealisasi. Rp141 triliun yang terealisasi. Baru 20 persen sekali lagi, masih kecil sekali. Kecil sekali,” jelas Jokowi saat membuka rapat terbatas penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/8).

Ia menyebut, penyerapan anggaran terbesar yakni dipergunakan untuk sektor perlindungan sosial yang mencapai 39 persen dan untuk program UMKM yang sebesar 25 persen.

“Hati-hati ini. Yang belum ada DIPA-nya saja masih gede banget, mungkin 40 persenan. Belum DIPA. DIPA aja belum ada, gimana mau realisasi?” ujar dia.

Menurut Jokowi, kondisi inipun menunjukan bahwa aura krisis penanganan Covid-19 di kementerian dan lembaga tidak terlihat. Ia menilai, jajarannya tak mengetahui prioritas apa saja yang harus dikerjakan untuk penanganan Covid-19 saat ini.

“Di kementerian-kementerian, di lembaga, ini aura krisisnya betul-betul belum, ya belum. Masih sekali lagi kejebak pada pekerjaan harian, gak tahu prioritas yang harus dikerjakan,” kata Jokowi.

Karena itu, Jokowi meminta agar masalah penanganan Covid-19 ini didetilkan satu per satu kepada menteri-menteri yang terkait. Sehingga manajemen krisis benar-benar terlihat dan penanganannya pun dapat dilakukan secara cepat, smart shortcut, dan menyasar pada inti permasalahannya.

“Dan hasilnya betul-betul efektif. Kita butuh kecepatan,” tambahnya.

Selain itu, Presiden juga meminta agar rem dan gas masalah ekonomi saat ini betul-betul diperhatikan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement