Senin 03 Aug 2020 13:00 WIB

SpaceX Sukses Pulangkan Astronaut NASA dari ISS

Personil medis memastikan bahwa astronaut NASA dalam kondisi yang baik.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Dwi Murdaningsih
Interion kapsul Crew Dragon yang mirip interior SUV mewah berbeda dari tampilan kapsul konvensional yang sempit dan tak nyaman.
Foto: nasa via dw
Interion kapsul Crew Dragon yang mirip interior SUV mewah berbeda dari tampilan kapsul konvensional yang sempit dan tak nyaman.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Kru SpaceX, astronaut Bob Behnken dan Doug Hurley berhasil kembali ke Bumi usai menjalani misi luar angkasa. Mereka sukses mendarat dengan selamat di perairan Pensacola, Florida pada 14.48 waktu setempat menggunakan sebuah kapsul.

Seperti menukil laman Space, Senin (3/8) Bob Behnken dan Doug Hurley menjalankan misi di stasiun luar angkasa internasional (ISS). Kedatangan kedua astronot itu lantas mendapat sambutan meriah dari semua pihak terkait.

Baca Juga

"Selamat datang kembali ke Bumi, terima kasih telah terbang menggunakan SpaceX," kata kontrol misi SpaceX di Bumi, Endeavour.

Kapsul yang membawa dua astronot itu diangkut oleh kapal segera setelah menyentuh perairan. Sebelumnya, tim memeriksa kondisi fisik dan mental kedua astronot tersebut. Personil medis memastikan bahwa Behknen dan Hurley dalam kondisi yang baik.

Hurley mengaku sangat gembira menjadi salah satu astronot yang menjalankan misi tersebut. Dia mengaku terhormat dan memiliki kebanggaan tersendiri memiliki pengalaman menakjubkan yang tidak akan dilupakan selama berada di angkasa.

"Sulit untuk mengatakan seperti apa rasanya menjadi bagian dari ekspedisi ini, Ekspedisi 63," kata Hurley usai mendarat.

"Itu akan menjadi semacam kenangan yang akan bertahan seumur hidup bagi saya," tambahnya.

Pendaratan kembali astronot dari angkasa ke Bumi terakhir dilakukan empat dekade lalu. Saat itu astronot NASA Tom Stafford, Vance Brand dan Deke Slayton membungkus Proyek Uji Apollo-Soyuz mendarat di tengah lautan pasifik pada 1975 silam.

Sementara, kedua astronaut itu memulai perjalanan ke angkasa pada 30 Mei lalu. Mereka berangkat menggunakan roket Spacex Falcon 9 yang meluncur dari stasiun ruang angkasa NASA, Kennedy di Florida. Penerbangan itu menjadi peluncuran perdana awak pesawat ulang-alik Amerika Serikat (AS) sejak 2011 lalu.

Sejak itu, AS bergantung pada roket dan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia untuk mengangkut para astronotnya ke dan dari stasiun. Meskipun mereka harus merogoh kocek sekitar Rp 1,3 triliun per kursi.

Misi Hurley dan Behnken merupakan demonstrasi semacam "taksi" astronot perusahaan SpaceX, yang dimiliki oleh pengusaha teknologi Elon Musk. NASA diketahui telah menggandeng dua perusahaan, yaitu SpaceX dan Boeing untuk menyediakan transportasi bagi astronot dari dan ke ISS.

"Kita memasuki era baru perjalanan antariksa, ketika NASA tidak lagi menjadi pembeli, pemilik dan operator dari alat transportasi luar angkasa. Kami akan menjadi pelanggan, satu dari sekian banyak pelanggan di pasar komersil perjalanan antariksa ke orbit Bumi," kata administrator NASA Jim Bridenstine.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement