Senin 03 Aug 2020 15:07 WIB

Laba Antam pada Semester I 2020 Merosot Tajam

Penurunan laba bersih Antam disebabkan oleh jatuhnya nilai penjualan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Gedung Perkantoran Aneka Tambang (Antam). PT Aneka Tambang (Antam) Tbk (ANTM), anak usaha MIND ID mencatatkan penurunan kinerja keuangan sepanjang semester I 2020.
Foto: Tahta Aidila/Republika
Gedung Perkantoran Aneka Tambang (Antam). PT Aneka Tambang (Antam) Tbk (ANTM), anak usaha MIND ID mencatatkan penurunan kinerja keuangan sepanjang semester I 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang (Antam) Tbk (ANTM), anak usaha MIND ID mencatatkan penurunan kinerja keuangan sepanjang semester I 2020. Hal itu dibuktikan dari raihan laba bersih perusahaan yang dipublikasikan perusahaan pada Senin (3/8) tercatat Rp 84,82 miliar dibandingkan periode sama 2019 yang tercatat Rp 428 miliar.

Penurunan laba bersih dipengaruhi oleh berkurangnya secara drastis penjualan dari Rp 14,43 triliun pada periode Januari-Juni 2019 menjadi Rp 9,23 triliun pada periode sama tahun ini. Padahal, biaya penjualan turun dari Rp 12,28 triliun menjadi Rp7,92 triliun.

Baca Juga

Di sisi lain, Antam justru mampu menekan kewajiban. Sepanjang semester I 2020, perusahaan pertambangan mineral logam ini mencatatkan kewajiban Rp 11,93 triliun dibandingkan periode sama 2019 sebesar Rp 12,06 triliun. Ini terdiri atas utang jangka pendek sebesar Rp 4,45 triliun dibandingkan periode Januari-Juni 2019 yang sebesar Rp 5,29 triliun. Adapun utang jangka panjang justru naik dari Rp 6,77 triliun menjadi Rp 7,48 triliun pada semester I 2020.

Sementara itu, aset perusahaan juga turun. Pada semester I 2020 tercatat aset Antam sebesar Rp 30 triliun dari Rp 30,19 triliun periode sama tahun lalu. Ini terdiri atas aset lancar sebesar Rp 7,13 triliun, turun dari dari Rp 7,66 triliun. Sedangkan aset tak lancar naik menjadi Rp 22,91 triliun dari Rp 22,53 triliun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement