REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak awal Januari hingga awal Juli 2020 telah mencapai 1.006 penderita. Dari total kasus itu, 27 orang masih dalam perawatan dan 20 orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, angka kasus DBD sudah mengalami penurunan dari bulan sebelumnya. Menurut dia, hal itu lantaran kasus DBD dapat dideteksi lebih dini. "Jadi angka kematian menurun," kata dia, Senin (3/8).
Menurut dia, hal itu lantaran saat ini petugas kesehatan semakim gencar melakukan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat. Selain itu, masyarakat juga mulai sadar untuk cepat membawa anggota keluarganya ke rumah sakit jika ada yang terpapar DBD. Dengan begitu, tak ada keterlambatan dianogsis.
Uus mengingatkan, masyarakat mesti tetap waspada dan menjalani pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Sebab, wabah DBD belum sepenuhnya teratasi.
"Kita juga harap warga jalani PSN mandiri. Fogging sudah kita lakukan, tapi hasilnya tak efektif. Karena itu, yang paling penting PSN, jangan berpatokan fogging," kata dia.