Senin 03 Aug 2020 19:48 WIB

Kemenag Apresiasi Masjid Sediakan Wifi untuk Belajar Daring

Sejumlah masjid menyediakan wifi untuk belajar daring.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Kemenag Apresiasi Masjid Sediakan Wifi untuk Belajar Daring. Foto: Logo Wifi atau internet nirkabel.
Foto: Flickr
Kemenag Apresiasi Masjid Sediakan Wifi untuk Belajar Daring. Foto: Logo Wifi atau internet nirkabel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin memuji sejumlah masjid yang menyediakan Wifi untuk pembelajaran daring para siswa. Dia menyadari, masih ada daerah yang kesulitan mengakses jaringan internet meski pemerintah sendiri sudah melakukan banyak hal.

"Partisipasi masyarakat seperti yang terjadi di masjid-masjid itu tentu sesuatu yang sangat patut diapresiasi, sangat kita banggakan, ini sebuah kesadaran otentik dan kesadaran yang murni muncul dari masyarakat agar bagaimana pendidikan ini bisa tetap berjalan," katanya kepada Republika.co.id, Senin (3/8).

Baca Juga

Kamaruddin menambahkan, Kementerian Agama sudah mengambil banyak langkah untuk memudahkan pembelajaran daring para siswa madrasah. Misalnya dengan menggandeng berbagai provider untuk menyiapkan kuota internet yang murah.

"Kita kerja sama dengan Telkomsel, itu bisa diskon sampai 60 persen. Kemudian penyiapan server juga sudah kita lakukan. Tetapi tentu tidak bisa semuanya bisa. Karena Indonesia ini kan sangat besar sekali. Stakeholdernya sangat luas. Banyak daerah yang belum mampu," ucap pria yang juga menjabat sebagai Dirjen Bimas Islam itu.

Masa pandemi Covid-19 ini, lanjut Kamaruddin, memang telah menyebabkan adanya perubahan pada seluruh tatanan kehidupan, termasuk pendidikan. Pembelajaran jarak jauh menjadi salah satu model pembelajaran yang diambil oleh pemerintah untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak bangsa.

"Pemerintah sudah bekerja keras, sudah melakukan banyak hal, tetapi di lapangan tentu belum semuanya bisa terpenuhi. Karena ini kan datang tiba-tiba tanpa ada persiapan sebelumnya. Jadi tentu tidak bisa sempurna dan tidak bisa maksimal apa yang dilakukan, meski sudah banyak sekali yang sudah kita lakukan," tutur dia.

Terlepas dari hal itu, Kamaruddin juga mengakui, masjid memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu para siswa melaksanakan kegiatan belajar jarak jauh. "Jadi kalau ada 800 ribu masjid, kalau itu bisa melakukan sesuatu untuk membantu masyarakat kita mewujudkan pendidikan jarak jauh, tentu akan sangat bagus," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement