REPUBLIKA.CO.ID, CAPE CANEVERAL -- Dua astronot NASA yakni Doug Hurley dan Bob Behnken mendarat dengan selamat di perairan Florida pada Ahad (2/8) sekitar pukul 14.48 waktu setempat. Mereka adalah bagian dari misi luar angkasa komersial pertama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional yang kembali ke bumi.
Ini adalah pendaratan pertama oleh astronot Amerika Serikat (AS) sejak misi luar angkasa terakhir Apollo pada 45 tahun lalu. Kembalinya dua astronot NASA ini membuka jalan bagi awak SpaceX lain untuk terbang ke luar angkasa dan kemungkinan dibukanya penerbangan wisata luar angkasa pertama pada 2021 mendatang.
Hurley dan Behnken tiba kembali ke Bumi dengan kapsul SpaceX Dragon yang dibangun oleh perusahaan milik Elon Musk. Kapsul SpaceX Dragon yang bernama Endeavour tersebut mendarat di perairan Florida sekitar 40 mil di lepas pantai Pensacola.
"Selamat datang kembali ke planet Bumi dan terima kasih telah menerbangkan SpaceX," kata Mission Control dari kantor pusat SpaceX.
Kedua astronot itu disambut dengan pesta kecil oleh keluarga, pejabat, dan Musk di Houston pada Ahad malam. Musk bergegas pergi ke Houston dari markas SpaceX di Hawthrone, Kalifornia untuk menyambut kedatangan Hurley dan Behnken.
"Sangat luar biasa melihat sambutan semua orang di sini, mengingat banyak hal yang telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir sejak kami berada di luar angkasa," ujar Hurley.
Pesawat ruang angkasa itu bergerak dengan kecepatan orbit dari 17.500 mph (28.000 kilometer per jam) menjadi 350 mpj (560 kpj) ketika memasuki kembali atmosfer. Kecepatan kemudian berkurang menjadi 15 mph (24 kpj) pada saat pendaratan. Pemandangan empat parasut utama yang melayang di atas perairan Florida menandai bahwa pesawat ruang angkasa telah mendarat dengan selamat.
Alat berat digunakan untuk mengangkat kapsul keluar dari air ke atas kapal. Sementara, teknisi memantau sisa uap di sekitar pesawat ruang angkasa sebelum pintu palka dibuka. Kedua astronot harus diperiksa oleh staf medis sebelum diterbangkan ke daratan dengan helikopter.
Kapsul SpaceX Dragon diluncurkan ke stasiun luar angkasa pada akhir Mei lalu dengan roket Falcon 9. Kapsul tersebut akan diperbaiki untuk menjalankan misi kembali pada tahun depan. SpaceX membutuhkan waktu enam minggu untuk memperbaiki kapsul itu.
Pendaratan dua astronot NASA tersebut mendapatkan apresiasi dari Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence. Keduanya mengucapkan selamat atas keberhasilan SpaceX dan NASA.
"Sangat senang astronot NASA telah kembali ke bumi setelah menjalankan misi selama dua bulan yang sangat sukses. Terimakasih untuk semuanya," ujar Trump dalam cicitannya di Twitter.
Sejarah baru
Presiden SpaceX, Gwynne Shotwell menyebut misi itu sebagai batu loncatan untuk melakukan misi lainnya yang lebih menantang. Misalnya saja berkolaborasi dalam penerbangan astronot ke bulan dan planet Mars. SpaceX akan melakukan misi berikutnya dengan mengirim empat astronot pada September 2021. Mereka rencananya akan menghabiskan waktu enam bulan di luar angkasa.
“Butuh bertahun-tahun untuk sampai di sini, kami membawa kapabilitas kembali ke Amerika, dan kami pulang dengan selamat ke keluarga kami, dan butuh banyak orang banyak waktu untuk mewujudkannya,” kata Behnken.
Misi luar angkasa yang dilakukan oleh SpaceX dan NASA merupakan sejarah baru AS. Ini adalah pertama kalinya sebuah perusahaan swasta meluncurkan manusia ke orbit dan peluncuran pertama astronot NASA dalam hampir satu dekade.
Hurley adalah pilot penerbangan pesawat ulang alik terakhir NASA pada 2011. Dalam misi kali ini, Hurley ditunjuk sebagai komandan penerbangan SpaceX.
Sebelumnya, para astronot NASA mengandalkan roket Rusia untuk menerbangkan kapsul ke luar angkasa. Kini, NASA berkolaborasi dengan SpaceX dan Boeing untuk menerbangkan astronot ke stasiun luar angkasa. SpaceX memiliki pengalaman mengangkut kargo ke stasiun luar angkasa dan membawa kapsul-kapsul itu kembali ke Pasifik.
Astronot NASA terakhir kali kembali ke bumi dari stasiun luar angkasa pada 24 Juli 1975. Para astronot tersebut mendarat di Pasifik, yang menjadi tempat sebagian besar pendaratan untuk misi bersama AS dan Rusia yang dikenal sebagai Apollo-Soyuz. Awak Merkurius dan Gemini hingga pertengahan 1960an melakukan pendaratan di Atlantik, sementara sebagian besar kapsul Apollo mendarat di Pasifik.
Astronot Gemini dan Apollo, Thomas Stafford yang ketika itu menjabat sebagai komandan awak, menyaksikan pendaratan SpaceX Dragon dari televisi di kediamannya di Florida. Dia merasa senang bahwa dua astronot NASA telah kembali dengan selamat dari stasiun luar angkasa, dan mencatatkan sejarah baru.
"Itu yang kami lakukan lebih dari 50 tahun lalu," ujar Stafford.