Senin 03 Aug 2020 21:51 WIB

Ini 10 Tips Membuat Business Plan untuk Startup

Dalam memulai bisnis startup diperlukan business plan.

Jefry Pratama memberikan 10 tips membuat business plan untuk startup dalam webinar yang diadakan oleh Ikatan Alumni (IKA) UBSI.
Foto: Dok UBSI
Jefry Pratama memberikan 10 tips membuat business plan untuk startup dalam webinar yang diadakan oleh Ikatan Alumni (IKA) UBSI.

REPUBLIKA.CO.ID, Memasuki era disrupsi teknologi yang mulai bergeser pada era revolusi inudstri 4.0,  semua pihak dituntut untuk menjadi kreatif dan mampu berinovasi.  Sehingga,  dapat menghasilkan produk yang sanggup bersaing.  Salah satunya startup yang memiliki peranan penting dalam membangun peradaban. 

Sequoia Capital,  sebuah perusahaan modal ventura di Singapura,  mengungkapkan bahwa pandemi corona membuat bisnis startup berbasis digital menjadi melesat jauh. Sehingga pandemi covid-19 tidak akan menyurutkan generasi milenial untuk memulai bisnis startup dengan memperhatikan sektor di bidang teknologi digital. 

Dalam memulai bisnis startup diperlukan business plan yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang perusahaan rintisan yang dibuat. Hal itu terungkap dalam webinar yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni (IKA) Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) yang menggandeng BSI Startup Center (BSC). 

Rilis yang diterima Republika.co.id menyebutkan, webinar itu digelar secara live melalui platform Zoom, Selasa (28/7). Narsum Jefry Pratama, seorang Experienced Digital Startup & Innovation Consultant, Scientist Startup Ecosystem Builders memberikan 10 tips bagaimana membuat proposal Businnes Plan yang memikat investor.

photo
Suasana webinar Business Plan yang diadadakan oleh Ikatan Alumni (IKA) Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI).  (Foto: Dok UBSI)

Berikut 10 tips yang dibagikan oleh Jefry pada webinar yang  mengusung tema “Why The Corona Virus Pandemic Should Motivate You to StartUp Business”.

1. Company Purpose. Mendefinsikan perusahaan dalam kalimat deklaratif dalam pembuatan latar belakang, visi dan misi usaha ide bisnis yang diciptakan. Agar lebih terlihat menjual,  sertakan manfaat dari menggunakan ide bisnis tersebut. 

2. Problem. Mendefiniskan masalah yang akan diangkat dari segi klien/masyarakat serta berikan solusi bagaimana mengatasi permasalahan tersebut. 

3. Solution. Solusi yang diangkat adalah bagaimana ide bisnis atau perusahaan yang dibuat mampu mengatasi permasalahan sehingga membuat kehidupan customer menjadi lebih baik. Tunjukkan produk atau ide bisnis yang anda buat menyelesaikan kasus dari customer sehingga hal ini menjadi poin yang dingat oleh investor. 

4. Why Now. Siapkan evolusi historis pada kategori atau ide bisnis yang diciptakan serta menetapkan tren terbaru saat ini untuk menyelesaikan solusi dari permasalahan atau isu yang diangkat. 

5. Market Size. Mengidentifikasi potensi pelanggan atau keuntungan yang akan diraih nanti dengan menerapakan metode  Top-Down Market Sizing dan Bottom-Up Market Sizing. Top Down adalah sebuah mekanisme dengan mendefinisikan pasar pengguna secara umum kemudian diturunkan menjadi beberapa level menggunakan atribut yang disaring sehingga menghasilkan estimasi pasar potensial yang mengerucut, sedangkan Bottom Up merupakan kebalikannya yang dilakukan secara spesifik.

6. Competition. Tulis dan buat daftar pesaing dari bisnis yang diciptakan. Lalu,  sertakan juga keunggulan dari produk/ ide bisnis yang kita ciptakan. 

7. Product. Deksripsikan produk bisnis dengan bahasa yang jelas, simpel dan mudah dimengerti saat mengajukan proposal bisnis plan kepada calon investor. 

8. Business Model. Business model   merupakan kerangka dari sebuah rencana bisnis bagaiman perusahaan yang dirintis mendapatkan keuntungan dengan menghitung semua komponen bisnis mulai dari model pendapatan, harga, model penjualan dan dsitribusi. 

Business model juga bisa diterapkan dengan Lean Canvas atau 9 Key Activities, yaitu Customer Segments, Value Propositions, Channels, Customer Relationships, Reveneu Streams, Key Activities, Key Resource, Key Partnership, dan Cost Structure.

9. Team. Membuat struktur organisasi dari bisnis yang diciptakan agar memudahkan pertanggungjawaban. Struktur bisnis tidak perlu level hingga direktur.  Cukup sederhana saja cukup ada perbedaan yang jelas antara manajemen dan pengurus harian. 

10. Financials. Financial Plan merupakan hal penting dalam membentuk bisnis startup. Hal ini inilah yang akan dilirik oleh calon investor. Untuk membuat financial plan diperlukan menghitung perkiraan penjualan dengan meramalkan selama 5 tahun ke depan. 

Itu adalah beberapa tips dalam membuat business plan agar dapat memikat investor yang juga menjadi arah tujuan dari suatu startup. “Sebelum memulai startup hal yang harus dilakukan adalah mencari tahu apa itu startup, riset sesuai masalah yang akan diatasi dan planning untuk membuat dan mengembangkan bisnis startup,” papar   Jefry Pratama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement