REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Sebuah bangunan terlihat dinding yang lapuk dengan mesin-mesin usang dan para pekerja digaji rendah.
Tetapi dalam beberapa pekan terakhir, produksi telah mencapai kapasitas maksimum yang dikenal pabrik tekstil Gaza untuk pertama kalinya setelah beberapa dekade turun.
Mereka telah memproduksi masker wajah, pakaian rumah sakit, dan pakaian pelindung hampir setiap saat, tidak hanya untuk memenuhi permintaan domestik, tetapi juga untuk ekspor ke Israel dan di seluruh dunia.
Dampak dari pandemi Covid-19, industri tekstil Palestina mengalami kebanjiran pesanan. Kepala Unipal 2000, Nabil Bawab, mengatakan sebanyak 70 persen produksi bengkel pabrik saat ini eksklusif memproduksi peralatan untuk melindungi dari virus. Perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan terbesar di Jalur Gaza, yang saat ini mempekerjakan 600 pekerja.