Senin 03 Aug 2020 22:23 WIB

IDI Bandarlampung: Antivirus Corona Belum Teruji Khasiatnya

IDI Bandarlampung menyesalkan klaim Hadi Pranoto tentang herbal antivirus corona.

Red: Reiny Dwinanda
Peneliti Hadi Pranoto menunjukkan ramuan herbal untuk antibodi mencegah Covid-19, di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (3/8/2020). Berdasarkan hasil penelitiannya,  ramuan dari bahan-bahan herbal alami Indonesia tersebut dipercaya mampu meningkatkan antibodi dalam mencegah penyebaran Covid-19 dan direncanakan akan diproduksi massal gratis. IDI Bandarlampung menyesalkan adanya klaim khasiat obat antivirus corona oleh Hadi Pranoto.
Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Peneliti Hadi Pranoto menunjukkan ramuan herbal untuk antibodi mencegah Covid-19, di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (3/8/2020). Berdasarkan hasil penelitiannya, ramuan dari bahan-bahan herbal alami Indonesia tersebut dipercaya mampu meningkatkan antibodi dalam mencegah penyebaran Covid-19 dan direncanakan akan diproduksi massal gratis. IDI Bandarlampung menyesalkan adanya klaim khasiat obat antivirus corona oleh Hadi Pranoto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandarlampung mengkritisi maraknya klaim obat herbal antivirus corona. IDI setempat menegaskan bahwa penemuan obat herbal yang diklaim sebagai antivirus corona merupakan sesuatu yang belum teruji khasiatnya.

"Kami IDI yakin bahwa apa yang disampaikan orang tersebut belum terbukti kebenarannya baik secara klinis maupun fakta di lapangan karena obat herbal anti Covid-19 tidak jelas asal-usulnya," kata Ketua IDI Cabang Bandarlampung dr Aditiya M Biomed, dihubungi di Bandarlampung, Senin.

Baca Juga

Menurut Aditiya, orang yang disebut sebagai profesor dalam bidang ilmu mikrobiologi tersebut hanya mengambil keuntungan saja agar produknya dapat terjual di masyarakat.

"Ini kan ujung-ujungnya jualan. Yang saya sangat sayangkan kenapa itu ditanggapi," kata dia.