Selasa 04 Aug 2020 06:07 WIB

'Paket Data Harga Terjangkau Madrasah Diperpanjang' 

Kuota dengan harga terjangkau tersedia bagi 80 ribu madrasah di seluruh Indonesia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agus Yulianto
Nahda Siti Radiva (12 tahun) siswa baru tingkat Madrasah Tsanawiyah Annajah mengikuti Masa Taaruf Siswa Madrasah secara virtual di rumahnya kawasan Kebon Jeruk, Jakarta. Kemendikbud memberikan izin pemberlakuan masa hari pertama masuk sekolah pada tahun ajaran baru 2020-2021 hanya di zona hijau dan bagi zona kuning dan merah COVID-19 masih harus memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran secara virtual.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Nahda Siti Radiva (12 tahun) siswa baru tingkat Madrasah Tsanawiyah Annajah mengikuti Masa Taaruf Siswa Madrasah secara virtual di rumahnya kawasan Kebon Jeruk, Jakarta. Kemendikbud memberikan izin pemberlakuan masa hari pertama masuk sekolah pada tahun ajaran baru 2020-2021 hanya di zona hijau dan bagi zona kuning dan merah COVID-19 masih harus memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran secara virtual.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak siswa madrasah belajar dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Untuk meringankan beban orang tua, Kementerian Agama (Kemenag) bersinergi dengan empat provider pulsa untuk menyediakan kouta internet dengan harga terjangkau bagi madrasah. 

“Program yang awalnya berlangsung hanya untuk bulan Juli, diperpanjang hingga 31 Desember 2020,” ujar Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, A Umar, dalam keterangan yang didapat Republika, Selasa (4/8). Adapun empat provider yang dimaksud adalah Telkomsel, XL, Indosat, dan Tri.

Berdasarkan hasil evaluasi satu bulan pertama, program ini cukup mendukung institusi madrasah dalam mengimplementasikan kegiatan belajar mengajar secara online.

Perpanjangan sinergi strategis ini diharap dapat terus memudahkan akses pembelajaran siswa, sekaligus meringankan beban orang tua dalam menghadapi dampak ekonomi pandemi Covid-19.

Menurut Umar, kuota dengan harga terjangkau tersedia bagi lebih dari 80 ribu madrasah di seluruh Indonesia. Semua tingkat madrasah dapat menerima manfaat dari program tersebut. Mulai dari tingkatan Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (MA).

Ada sejumlah pilihan besaran kuota yang bisa diambil siswa. Mulai dari kuota 10 GB seharga Rp 40.000 hingga 50GB seharga Rp 100 ribu dengan masa aktif 30 hari. Khusus untuk Tri, ada pilihan dari 6GB sampai 117 GB dengan rentang harga Rp 39 ribu sampai Rp 117 ribu. 

Pengelola madrasah yang ingin mendapatkan manfaat dari program Penyediaan Kuota Terjangkau, baik untuk pengajar, tenaga pendidikan maupun pelajar, dapat  mengakses informasi lebih lanjut dan mengajukan pendaftaran melalui https://madrasah.kemenag.go.id/bantuankuotaterjangkau

Umar menambahkan, hasil evaluasi pemanfaatan e-learning madrasah, masih ada sejumlah madrasah yang mengalami kendala server. Akibatnya, mereka kesulitan menggunakan aplikasi e-learning madrasah.

"Sebagai solusi, kita telah menggandeng telkomsigma untuk memberikan layanan cloud server sehingga madrasah dapat dengan mudah mengoptimalkan pembelajaran daring yang lebih sistematis dan menyenangkan,” ucapnya. Layanan e-learning saat ini juga sudah dilengkapi dengan fitur video konferensi.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement