Selasa 04 Aug 2020 08:57 WIB

Polisi: Jatiasih dan Pondok Gede Rawan Tawuran

Polisi akan libatkan intel dalam memonitor terjadinya aksi tawuran agar tak terulang.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Polisi menghadirkan pelaku dan barang bukti kasus kekerasan penganiayaan tawuran saat gelar rilis di Mapolres Metro Bekasi Kota, Bekasi, Jawa Barat
Foto: Antara/Risky Andrianto
Polisi menghadirkan pelaku dan barang bukti kasus kekerasan penganiayaan tawuran saat gelar rilis di Mapolres Metro Bekasi Kota, Bekasi, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pihak kepolisian tengah memetakan lokasi rawan tawuran di Kota Bekasi. Dua di antaranya adalah Kecamatan Jatiasih dan Pondok Gede. Tercatat, sudah berkali-kali aksi tawuran pecah di lokasi tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Wijonarko menuturkan penetapan titik rawan tawuran ini dilatarbelakangi oleh terjadinya kasus sejeni yang terjadi berulang kali. Terbaru, aksi tawuran pecah pada Ahad (2/8) lalu di depan minimarket Pasar Lama Jalan Raya Hankam, Pondok Melati, Kota Bekasi. Buntut dari peristiwa ini adalah melayangnya nyawa seorang pelajar berinisial GSN (17 tahun).

“Ya beberapa wilayah seperti kejadian yang terulang di Jatiasih sudah dua kali, lalu di Pondok Gede juga,” ujar Wijonarko saat ditemui wartawan, Senin (3/8).

Wijonarko mengaku akan melibatkan intel dalam memonitoring terjadinya aksi tawuran agar tak terulang kembali. Adapun, selang satu hari sebelumnya juga terjadi bentrok antar kelompok warga.

Pemicunya sepele, hanya karena motor yang tersenggol. Pihak kepolisian menyebut ada pengaruh minuman keras dalam bentrokan yang terjadi pada Jumat (1/8) pukul 21.00 WIB itu. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

“Ya jadi hari sebelumnya malam Sabtu itu telah terjadi kasus pengeroyokan hingga menyebabkan satu orang luka. Saat itu juga langsung kita tindak lanjuti membawa 11 orang kita amankan dari hasil pemeriksaan tiga orang kita tetapkan tersangka kasus,” ujar dia.

Adapun, satu bulan sebelumnya, Ahad (5/7), tawuran antargeng terjadi di Jatikramat, Jatiasih. Akibatnya satu orang tewas bernama Irfan Saputra (26 tahun). Kemudian, pada Jumat (17/7) juga terjadi tawuran yang melibatkan pelajar. Peristiwa ini juga merenggut korban jiwa yakni MBJ (16 tahun).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement