Selasa 04 Aug 2020 09:36 WIB

Kasus Pembunuhan Turis Inggris di Thailand akan Kedaluwarsa

Thailand menetapkan kasus yang belum selesai akan ditutup setelah 20 tahun.

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Pembunuhan (Ilustrasi). Thailand menetapkan kasus yang belum selesai akan ditutup setelah 20 tahun.
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi). Thailand menetapkan kasus yang belum selesai akan ditutup setelah 20 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Polisi masih menyelidiki pembunuhan warga Inggris di Thailand. Kini pihak berwenang hanya memiliki waktu tujuh hari hingga masa berlaku kasus yang terjadi pada Agustus tahun 2000 itu berakhir.

Kirsty Jones, seorang perempuan dari Tredomen, wilayah principal Powys, Welsh dibunuh dan dicekik di sebuah penginapan di Thailand. Kepolisian Dyfed-Powys yang bertanggung jawab atas kasus di Powys sudah mendatangi lokasi kejadian di Chiang Mai.

Baca Juga

"Untuk mendapatkan informasi dari penyelidikan kepolisian setempat dan membantu menggelar pemeriksaan forensik," kata juru bicara kepolisian Dyfed-Powys seperti dilansir BBC, Senin (3/8). 

Namun, kini mereka hanya memiliki waktu tujuh hari untuk mengungkapkan pembunuhnya. Sebab, undang-undang masa kedaluwarsa (Statute of limitations) Thailand menetapkan kasus yang belum selesai akan ditutup setelah 20 tahun.

Kasus pembunuhan lulusan Liverpool University ini akan ditutup pada 10 Agustus mendatang. Saat dibunuh, Jones baru menjalani tiga bulan dari dua tahun rencananya mengelilingi dunia.

Dalam undang-undang Thailand polisi hanya memiliki 20 tahun untuk mendakwa seseorang. Jika tertangkap, tersangka dapat dihukum mati, penjara seumur hidup, atau penjara 20 tahun.

"Kepolisian Dyfed-Powys mengetahui undang-undang kedaluwarsa Thailand 20 tahun dan penyelidikan dilanjutkan dengan memikirkan itu," kata juru bicara kepolisian Dyfed-Powys.

Jones, seorang anak petani ditemukan tewas di kamarnya di penginapan Aree, di Chiang Mai, utara Thailand, sekitar 700 kilometer dari Bangkok. Walaupun beberapa orang sempat ditahan dan polisi menggelar sayembara sebesar 10 ribu poundsterling bagi yang memiliki informasi mengenai pembunuhnya, tapi tidak ada satu orang yang berhasil ditangkap.

Dalam wawancara sebelumnya, ibu Jones, yakni Sue mengatakan keluarganya tahu 'tampaknya tidak banyak yang akan berubah' atau 'ada orang yang mengaku'. "Saya hanya berharap kami melakukan segalanya untuk Kirsty dan setelah 20 tahun ia akhirnya beristirahat dengan tenang," kata Sue Jones.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement