REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan, 250 kecamatan di Provinsi Jawa Barat telah diizinkan membuka kegiatan belajar mengajar tatap muka karena termasuk dalam zona hijau Covid-19.
"Syaratnya kan dua, satu memang sudah masuk zona hijau dan sekolahnya siap," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Selasa (4/8).
Artinya, apabila sekolah merasa tidak siap menggelar belajar tatap muka karena protokol kesehatannya belum memadai, maka diperbolehkan untuk menunda. Ia mengatakan selama tujuh hari terakhir sekolah-sekolah di Jabar sedang mempersiapkan diri dan melengkapi protokol kesehatan yang dibutuhkan seperti tempat cuci tangan.
"Kalau dalam tujuh hari protokol kesehatan sudah memadai, masuk dalam zona hijau, maka harusnya di pekan ini sudah dimulai belajar tatap muka," katanya.
Ia juga mengatakan di beberapa tempat juga sudah mengurangi kapasitas siswa sebanyak 50 persen. Dengan mengurangi kapasitas, proses belajar pun harus diatur.
"Siswa tiga hari sekolah dan hari lainnya di rumah. Ini bergantian. Saya kira akan banyak dilakukan di pekan ini," katanya.
Emil menuturkan, pembukaan sekolah tidak akan langsung serentak pada seluruh tingkat pendidikan. Ia meminta, pembukaan harus dilakukan secara bertahap, mulai dari SMA/SMK kemudian, SMP, SD dan terakhir tingkat TK.
"Didahulukan usia SMA dan SMK. Nanti setelah tujuh hari atau 14 hari, tidak masalah, nanti SMP. Kalau SMP terkendali baru masuk ke SD dan TK," katanya.