Selasa 04 Aug 2020 13:44 WIB

Victoria Kerahkan Militer untuk Awasi Lockdown

Hampir sepertiga dari pasien yang terinfeksi Covid-19 di tak patuhi aturan isolasi

Rep: Rizky Jaramaya/Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Polisi Victoria berpatroli di jalan-jalan selama penutupan di Melbourne, Australia, Kamis (9/7/2020). Hampir sepertiga dari pasien yang terinfeksi Covid-19 di tak patuhi aturan isolasi. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE / LUIS ASCUI
Polisi Victoria berpatroli di jalan-jalan selama penutupan di Melbourne, Australia, Kamis (9/7/2020). Hampir sepertiga dari pasien yang terinfeksi Covid-19 di tak patuhi aturan isolasi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Negara bagian Victoria mengerahkan personel militer untuk membantu menegakkan perintah karantina sebagai upaya mencegah penularan Covid-19. Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews mengatakan 500 personel militer dikerahkan untuk meningkatkan penegakan perintah isolasi mandiri.

Victoria mengenakan denda sebesar 5.000 dolar Australia bagi warganya yang melanggar perintah karantina wilayah. Victoria telah memberlakukan lockdown secara ketat karena peningkatan kasus virus corona. Seluruh warga diminta untuk tetap tinggal di rumah, kecuali keadaan mendesak misalnya membutuhkan perawatan medis.

Baca Juga

Andrews mengatakan hampir sepertiga dari pasien yang terinfeksi Covid-19 tidak mematuhi perintah untuk melakukan isolasi mandiri. Karena itu, pemerintah mengerahkan militer untuk membantu penegakkan perintah tersebut.

"Tidak ada alasan bagi kalian untuk meninggalkan rumah," ujar Andrews kepada wartawan di Melbourne.