Selasa 04 Aug 2020 14:10 WIB

Karachi Diterpa Masalah Pembuangan Limbah Qurban

Limbah qurban menjadi masalah di Karachi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Karachi Diterpa Masalah Pembuangan Limbah Qurban. Foto: Hewan Kurban (Ilustrasi)
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Karachi Diterpa Masalah Pembuangan Limbah Qurban. Foto: Hewan Kurban (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Wali Kota Karachi Pakistan, Waseem Akhtar, telah menginstruksikan untuk menutup lembaga pemerintah yang ditugaskan untuk mengambil sampah di ibukota dan kota pelabuhan terbesar di negara itu. Dia menyerukan pembubaran Dewan Pengelolaan Limbah Padat Sindh, badan yang bertanggung jawab untuk pembuangan limbah kota.

Hal itu dilakukan menyusul carut-marutnya pembuangan limbah di kotanya. Terutama setelah digelar pemotongan hewan qurban di mana pembuangan limbahnya tidak terkendali yang menghasilkan beban yang tak tertahankan pada sistem pembuangan limbah kota. Ini menciptakan pemandangan kotor di kota yang kemudian menjadi viral di media sosial yang memperlihatkan kondisi tidak higienis di Karachi.

Baca Juga

Namun, Walikota Karachi sebetulnya tidak memiliki wewenang untuk mengelola dan menjalankan sistem pembuangan limbah kota. Akhtar juga sering mengeluh bahwa ia benar-benar tidak memiliki wewenang untuk mengelola urusan perkotaan sehingga ia tidak memiliki atau terbatas perannya untuk mengembangkan Karachi.

"Pembuangan kotoran hewan yang sangat acak ini dapat menyebabkan berjangkitnya penyakit menular kapan saja di daerah perumahan yang sudah terlalu padat dan padat dengan infrastruktur bobrok di Karachi," kata Saquib Ejaz Hussain, seorang konsultan lingkungan senior yang berbasis di Karachi, dilansir di Gulf News, Selasa (4/8).

Dia mengatakan, di sebagian besar wilayah Karachi, situasinya sudah menyedihkan dengan limbah kota yang tidak dijaga, saluran air limbah terhalang dan mengakibatkan air limbah meluap bahkan di daerah-daerah mewah kota.

Perdana Menteri Imran Khan pun sering menyampaikan bahwa Walikota Karachi harus diberi kekuatan yang setara dengan rekan-rekannya di kota-kota maju seperti New York, London, dan Tokyo.

Sekretaris Departemen Pemerintah Daerah Pemerintah Sindh, Roshan Ali Shaikh, menuturkan, hingga 2 Agustus dua hari pertama Idul Adha, sekitar 31.670 ton limbah hewan kurban telah diangkat dari berbagai daerah di Karachi untuk kemudian dibuang ke TPA secara semestinya.

Buruknya situasi di Karachi sampai membuat Kepala Menteri Sindh Syed Murad Ali Shah pada Senin siang atau hari ketiga Idul Adha turun tangan meninjau berbagai bagian kota untuk melihat pengaturan pembuangan limbah.

Karachi menghasilkan sekitar 16 ribu ton sampah setiap hari karena mengandung sekitar 6.500 ton limbah industri dan komersial karena kota ini tidak memiliki sistem komposit, modern, dan ilmiah untuk membuangnya dengan aman.

Rencana yang sebelumnya dibuat untuk mengkonsumsi sampah kota untuk menghasilkan listrik yang bersih tidak pernah terwujud. Program senilai 200 juta dolar AS yang didanai Bank Dunia pun diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan limbah padat kota.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement