Selasa 04 Aug 2020 14:46 WIB

Studi Terbaru Ungkap Fakta Masa Lalu Mars

Permukaan Planet Mars penuh dengan ratusan lembah besar.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Mars
Foto: NASA
Mars

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama beberapa dekade, astronom telah membayangkan tentang masa lalu Mars. Mars saat ini kering dan sunyi. Hal ini membuat ilmuwan bertanya-tanya apakah di sana pernah ada kondisi layak huni, mendukung kehidupan.

Bukti-bukti menunjukkan Mars pada sejarah awalnya adalah planet yang hangat dan basah. Namun, sebuah penelitian terbaru menantang teori ini. Penelitian baru sebaliknya bahwa lembah-lembah air mungkin telah terbentuk di bawah lapisan es yang menutupi permukaan planet.

Baca Juga

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience, mungkin membantah teori lama tentang Mars tetapi juga menunjukkan bahwa planet memiliki peluang lebih tinggi untuk hidup di bawah permukaan es. Permukaan Planet Merah penuh dengan ratusan lembah besar. Beberapa lembah membentang sepanjang 5.000 kilometer.

Anna Grau Galofre, seorang ahli geofisika di Universitas British Columbia dan penulis utama studi tersebut mengatakan sejak lembah Mars pertama kali ditemukan, terdapat asumsi adalah bahwa sungai pernah mengalir di Mars.  Tim peneliti di balik studi menganalisis lembah di Mars menggunakan algoritma komputer, melihat morfologi atau bagaimana itu terbentuk.

Mereka menemukan bahwa sebagian besar lembah-lembah ini tidak terbentuk sebagai akibat air yang mengalir di sungai. Lembah ini terbentuk dari air yang meleleh di bawah gletser es yang menutupi permukaan Mars.

Tim juga membandingkan lembah di Mars dengan medan serupa di Bumi. Pulau Devon di Arktik Kanda sering berfungsi sebagai perumpamaan dengan lingkungan Mars karena juga ditandai oleh lembah dan saluran subglacial.

“Pulau Devon adalah salah satu analog terbaik yang kami miliki untuk Mars di Bumi,” ujar Gordon Osinski, direktur Western University's Institute for Earth and Space Exploration.

Menurut penelitian, lembah di Mars dan yang terbentuk di Pulau Devon menunjukkan banyak kesamaan. Penelitian menunjukkan bahwa mayoritas lembah Mars adalah hasil dari gletser es. Jika melihat Bumi dari satelit, akan terlihat banyak lembah diantara dibuat oleh sungai, beberapa dibuat oleh gletser, sementara dibuat oleh proses lain dan setiap jenis memiliki bentuk yang berbeda.

Serupa dengan Mars, di lembah-lembah itu terlihat sangat berbeda satu sama lain. Ini menunjukkan bahwa banyak proses berperan untuk membentuk lembah. Studi ini juga membantu menjelaskan bagaimana lembah-lembah ini terbentuk hampir 4 miliar tahun lalu ketika iklim Mars jauh lebih dingin daripada saat ini. Matahari lebih dingin selama sejarah awal dan karenanya akan memancarkan lebih sedikit panas di Mars.

Meski para ilmuwan mengandalkan Mars yang hangat dan basah sehingga berpotensi menjadi tempat kehidupan, penelitian ini tidak meniadakan kelayakhunian planet sebelumnya. Sebagai gantinya, para peneliti menyarankan bahwa kehidupan memiliki peluang lebih tinggi untuk bertahan hidup jika planet itu memang memiliki gletser es.

Kehidupan Mars purba akan bertahan lebih baik di air yang terperangkap di bawah lapisan es, terlindung dari radiasi Matahari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement