REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih berlangsung mempengaruhi rencana investasi Gojek. Head of Transport Gojek Group Raditya Wibowo mengatakan terdapat sejumlah rencana investasi dan infrastruktur yang ditunda.
“Kita harus sesuaikan, Apa saja yang ditunda ini, tadinya kami mau bikin banyak shelter tapi dengan adanya ini, kami lebih fokus ke upaya kesehatan,” kata Raditya dalam konferensi video, Selasa (4/8).
Dia menjelaskan, Gojek saat ini lebih mengutamakan dalam pembangunan posko aman di 16 kota yang ada di Indonesia. Posko aman tersebut untuk fasilitas bagi para pengemudi ojek dan taksi daring dalam memastikan kondisi yang aman dan nyaman sesuai protokol kesehatan.
“Jadi memang banyak yang kita alihkan ke arah sana untuk mengembangkan jaminan kesehatan,” tutur Raditya.
Untuk itu, Raditya menegaskan roadmap Gojek saat ini cukup banyak yang berubah dikarenakan kondisi pandemi Covid-19. Dia menegaskan saat ini yang menjadi prioritas yaitu fokus kepada protokol kesehatan.
“Kami membuka banyak posko aman dan memastikan pengemudi mengecek suhu dan disinfeksi kendaraan. Begitu juga dengan sekat pelindung,” ungkap Raditya.
Dia menambahkan, saat ini Gojek memiliki sekitar 35 zona nyaman atau shelter di berbagai kota. Raditya memastikan, titik jemput dan mengantarkan penumpang tersebut sebagian besar di simpul-simpul transportasi.