REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (4/8) ditutup naik seiring menguatnya bursa saham global. IHSG ditutup menguat 68,78 poin atau 1,37 persen ke posisi 5.075. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 15,53 poin atau 2,01 persen menjadi 789,9.
"Dari eksternal, penguatan IHSG dipicu menghijaunya indeks global seiring musim laporan keuangan dan cukup bagusnya data manufaktur," kata analis Indo Premier Sekuritas Mino di Jakarta, Selasa.
Sedangkan dari dalam negeri, lanjut Mino, penguatan IHSG didukung meredanya kekhawatiran investor akan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 dan juga harga komoditas yang kompak menguat, kecuali batu bara.
Dibuka menguat, IHSG betah berada di zona hijau sepanjang perdagangan hingga penutupan bursa saham.
Secara sektoral, sembilan sektor meningkat dimana saham pertanian naik paling tinggi yaitu 1,99 persen, diikuti industri dasar dan sektor manufaktur masing-masing 1,86 persen dan 1,75 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor properti yaitu minus 0,21 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing sebesar Rp45,18 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 659.621 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,45 miliar lembar saham senilai Rp 8,52 triliun. Sebanyak 270 saham naik, 169 saham menurun, dan 136 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 378,28 poin atau 1,7 persen ke 22.573,66, indeks Hang Seng naik 488,5 poin atau 2 persen ke 24.946,63, dan indeks Straits Times menguat 23,7 atau 0,95 ke 2.508,61.