Selasa 04 Aug 2020 18:05 WIB

Kemenpora: Pemerintah Komit Pengembangan Esports

Pemerintah sedang mendiskusikan regulasi tentang olahraga yang berbasis teknologi.

Rep: Muhammad Ikhwanudin/ Red: Agung Sasongko
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto saat menemui wartawan di Media Center Kemenpora, Jakarta, Jumat (22/11).
Foto: republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto saat menemui wartawan di Media Center Kemenpora, Jakarta, Jumat (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI memperkenalkan Piala Menpora Esports 2020 yang akan dimulai pada Agustus hingga Oktober mendatang. Ajang ini dinilai sebagai oase kompetisi olahraga di tengah pandemi Covid-19. 

Sekretaris Kemenpora RI, Gatot S Dewa Broto mengatakan, pandemi Covid-19 sangat berdampak pada ajang olahraga. Namun, Gatot menegaskan esports justru tidak terpengaruh akibat wabah virus. 

Baca Juga

"Dampak pandemi virus corona begitu dahsyat.Tapi ada keberkahan untuk esports. Olahraga ini unik karena bisa digelar dengan atau tanpa penonton. Kami tidak ada putus asa terhadap esports dan kami mendukung sepenuhnya," kata Gatot kepada wartawan, Selasa (4/8). 

Gatot menyampaikan, pemerintah juga sedang mendiskusikan regulasi tentang olahraga yang berbasis teknologi, termasuk esports. Saat ini, dialog sudah dijalin bersama DPR-RI terkait keolahragaan nasional.

"Esports memang belum disebutkan dalam regulasi. Jadi akan kami masukkan ke dalam regulasi keolahragaan nasional untuk menjawab ketidak pastian publik. Mungkin tidak langsung disebutkan esports-nya, tapi mungkin olahraga dengan teknologi baru," ujar dia. 

Melalui Piala Menpora Esports 2020, Kemenpora ingin menjadi jawaban terkait tanda tanya besar terhadap esports. Menurut Gatot, esports sudah bisa disebut olahraga karena butuh kondisi fisik yang prima dan intelegensia tinggi. Kemudian ada nuansa persaingan atau kompetisi.

Gatot memastikan, pihaknya tidak akan abai terhadap esports terkait payung hukum. Untuk itu, pemerintah pusat akan terus berdialog dengan seluruh pemangku kebijakan agar esports menjadi olahraga yang diakui melalui regulasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement