REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penambahan armada bus Transjakarta membuat Halte Grogol Satu, Jakarta Barat tidak terlalu padat oleh penumpang di jam pulang kantor Selasa (4/8). Penambahan armada baru diterapkan pada saat sistem ganjil-genap mulai kembali diterapkan.
Dari pantauan Republika pada pukul 16.30 sore WIB terlihat hanya kurang dari 20 penumpang sedang antre menunggu bus di Halte Grogol Satu. Selang beberapa waktu, tidak sampai satu menit, 20 penumpang itu segera diangkut bus yang transit.
Penanggungjawab koridor tiga Transjakarta Fitrah mengatakan penurunan antrean penumpang mulai terjadi Senin kemarin (3/8). Hal itu dikarenakan kebijakan dari Transjakarta yang menambah armada di tengah penerapan sistem ganjil-genap.
"Jadi sekarang sudah satu menit sekali bus melintas. Sebelumnya tiga menit sekali yang melintas," kata Fitrah.
Penambahan armada bus dianggap sangat membantu mengurai antrean di halte. Sebab sebelumnya pembatasan penumpang di dalam bus karena dampak pandemi Covid-19 membuat halte ramai dengan antrean penumpang.
Sejak PSBB transisi diterapkan, satu bus hanya bisa diisi maksimal 15 penumpang dan bus gandeng diisi maksimal sebanyak 30 penumpang. Angka tersebut setengah dari kapasitas normal Transjakarta. Fitrah mengatakan, ia menjamin koridor tiga Harmoni-Kalideres selalu menaati peraturan pembatasan penumpang.
"Kalau sudah lebih dari 15 atau 30 penumpang untuk bus gandeng, kita setop penumpang untuk naik dan disarankan untuk naik ke bus yang lain. Sekarang armada bertambah jadi mobilitas penumpang cepat," ujar dia.
Sebelum armada ditambah, Fitrah mengakui sempat terjadi penumpukan di halte ketika jam berangkat atau pulang kerja. Bahkan ia kerap meminta penambahan armada ketika penumpang melonjak di tengah PSBB.
Halte yang berada di dekat Terminal Grogol itu jauh lebih sepi meskipun jumlah penumpang diperkirakan sama seperti awal PSBB masa transisi. Hal tersebut karena angka kedatangan bus yang jauh lebih banyak ketimbang sebelumnya.