Selasa 04 Aug 2020 19:02 WIB

Perampokan di Ciracas Bawa Kabur Uang Ratusan Juta Rupiah

Pelaku ada lima orang dari mobil Grandmax hitam dan salah satunya familiar.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Bilal Ramadhan
Perampokan (ilustrasi)
Foto: Antara
Perampokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perampokan dengan membawa kabur uang ratusan juta telah terjadi di Jalan Pule Nomor 14, Kelurahan Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Selasa (4/8). Kejadian tersebut berawal dari sekitar pukul 15.30 WIB terdengar suara dari pintu samping.

Haryanti (38 tahun), sang pemilik toko sembako mengatakan terkejut saat mendengar suara gedar gedor dari pintu. "Saya pikir apa gitu rubuh, soalnya suaranya kenceng. Rupanya pintu samping sudah kebuka," kata Haryanti kepada Republika, Selasa (4/8).

Setelah pintu terbuka, masuklah pelaku yang menyekap dan mengikat Haryanti beserta anak-anaknya. Sempat ditodong golok ke lehernya dan anak kembarnya yang paling kecil langsung diambil dan diancam dengan ditodong pistol. Jika teriak, anaknya akan dibunuh. Lantas Haryanti langsung diam dan menganut apa yang dibilang pelaku.

"Saya diam saya bilang kalau mau ambil ambil saja. Yang penting anak saya jangan diapa-apain," ujar dia terisak-isak.

Setelah itu, harta benda milik Haryanti diambil seketika. Yang terdiri dari uang senilai Rp 170 juta, cincin emas, dagangan warung rokok, dan tiga buah ponsel Oppo. Satu ponsel tidak aktif sedangkan dua lainnya masih aktif yang masih dilacak oleh polisi. Terakhir berada di Cipayung dan Bogor.

Pelaku terdiri dari lima orang yang datang dari mobil Grandmax hitam. Dengan jumlah empat orang beraksi dan satu berada di mobil. Menurut keterangan Haryanti, ia sempat mengenal salah seorang pelaku.

"Ada satu yang saya kenal. Wajahnya tidak familiar. Kayak pembeli warung," kata dia.

Usia pelaku pun kata dia sekitar 44 tahun hingga 55 tahun. Mereka semua membawa senjata masing-masing. Haryanti menjelaskan anaknya yang paling besar sempat mau melindungi ibunya namun apa daya ia ditendang.

Aksi perampokan tersebut sekitar 30 menit. Saat kompolotan perampok pergi, Haryanti lamgsung memanggil karyawannya yang ada di belakang warung untuk meminta pertolongan. Sementara para tetangga kata Haryanti saat kejadian tidak ada yang mendengar aksi perampokan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement