REPUBLIKA.CO.ID, BRENTFORD -- Pelatih Brentford Thomas Frank, mengakui kalau lawannya di final play-off, Fulham, merupakan klub yang lebih besar dari timnya. Kedua tim akan bertarung pada Rabu (5/8) dini hari WIB.
Fulham menghabiskan 13 musim beruntun di Liga Primer Inggris, sebelum terdegradasi pada 2014. Namun, Slavisa Jokanovic membawa klub yang bermarkas di Craven Cottage itu kembali promosi lewat jalur play-off dua tahun lalu.
''Mereka (Fulham) klub yang lebih besar dari kami. Ini bukan permainan pikiran, ini fakta,'' ucap Frank, dikutip dari Express, Selasa (4/8).
Menurutnya, Fulham yang baru terdegradasi musim lalu dari Liga Primer Inggris punya uang besar untuk membangun skuat. Selain itu, lanjut Frank, Fulham punya pengalaman di final play-off dua tahun lalu. Bukan hanya sekadar main di Wembley, skuat Fulham juga dinilainya punya pengalaman lebih baik dalam menghadapi pertandingan seperti ini dibandingkan pemainnya.
''Ya, kami mengalahkan mereka dua kali (musim ini) dan itu mungkin bisa jadi sedikit kepercayaan diri. Tapi final adalah kisah yang berbeda,'' ungkap Frank.
Kapten Brentford Pontus Jansson, merasa kalau fakta stadion Wembley akan lebih besar, karena tak ada suporter di dalamnya. Menurutnya, jika stadion boleh diisi oleh suporter, maka Fulham akan sedikit lebih diuntungkan. ''Saya tidak melihat ada keuntungan untuk mereka, bahkan jika mereka telah berada di sini sebelumnya. Itu akan jadi pertandingan normal (karena) corona,'' kata Jansson.