Rabu 05 Aug 2020 05:25 WIB

Tempat Berkerumunnya para Malaikat

Majelis dzikir adalah tempat berkerumunnya para malaikat.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Tempat Berkerumunnya para Malaikat.
Foto: Andrew Biraj/Reuters
Tempat Berkerumunnya para Malaikat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam disunnahkan melakukan dzikir dan duduk dalam halaqah ahli dzikir, banyak dalil yang menganjurkannya. Dalam sebuah hadits disebutkan halaqah atau majelis dzikir adalah tempat yang istimewa dan tempat berkerumunnya para malaikat.

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah menjelaskan tentang keutamaan halaqah ahli dzikir. Untuk menjelaskan itu, Imam Nawawi mengutip hadis Ibnu Umar r.a.

Baca Juga

Rasulullah SAW pernah bersabda: Apabila kalian melewati taman-taman surga, maka beristirahatlah kalian (padanya). Mereka (para sahabat) bertanya: Wahai Rasulullah apa yang dimaksud dengan taman-taman surga itu?

Rasulullah menjawab: Halaqah-halaqah (majelis-majelis) dzikir, karena sesungguhnya Allah SWT mempunyai iringan para malaikat yang ditugaskan mencari halaqah-halaqah dzikir. Apabila mereka (para malaikat) mendatangi suatu halaqah dzikir, maka mereka mengerumuninya.

Di dalam kitab Shahih Muslim disebutkan sebuah hadits melalui Mu'awiyah r.a yang menceritakan Rasulullah SAW keluar menuju sebagian sahabatnya yang membentuk suatu halaqah (dzikir). Rasulullah bersabda: Apakah yang menyebabkan kalian duduk-duduk membentuk halaqah ini? Para sahabat menjawab: Kami duduk-duduk untuk berdzikir kepada Allah dan memuji-Nya atas karunia-Nya yang telah menunjukkan kami kepada Islam dan menganugerahkannya kepada kami.

Rasulullah bersabda: Apakah hanya karena Allah, kalian melakukan duduk-duduk ini? Ingatlah, sesungguhnya aku tidak bermaksud untuk melancarkan suatu tuduhan terhadap kalian, melainkan telah datang kepadaku Malaikat Jibril, lalu ia memberi tahu kepadaku bahwa Allah SWT membanggakan kalian di kalangan para malaikat.

Di dalam kitab Shahih Muslim disebutkan juga suatu hadits melalui Abu Sa'id Al-Khurdi dan Abu Hurairah r.a bahwa keduanya pernah menghadiri suatu pertemuan dengan Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda: Tidak sekali-kali suatu kaum duduk-duduk untuk berdzikir kepada Allah SWT. Melainkan para malaikat mengerumuni mereka, dan rahmat meliputi mereka, serta ketenangan diturunkan kepada mereka. Dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan para malaikat yang dekat di sisi-Nya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement