REPUBLIKA.CO.ID, ALJIR -- Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune telah memerintahkan pembukaan kembali masjid secara bertahap untuk pertama kalinya semenjak Maret.
Dilansir dari laman Asharq Al-Aswat Rabu (5/8), Menurut pernyataan yang dibacakan di televisi pemerintah, Tebboune memerintahkan pemerintah untuk menyusun rencana pembukaan kembali masjid dan pantai.
Pembukaan akan dimulai dengan masjid-masjid besar di kota-kota besar. Di samping itu, masker dan langkah-langkah sosial perlu diterapkan di tempat umum.
Adapun Aljazair melaporkan adanya 507 infeksi baru pada Senin (3/8), dengan total 31 ribu kasus.
Menurut hitungan oleh Universitas Johns Hopkins, Aljazair melaporkan jumlah kematian virus tertinggi ketiga di Afrika semenjak pandemi dimulai, dengan 1.239 dikonfirmasi pada Senin.
Sebelumnya Aljazair juga mulai memproduksi alat uji cepat Covid-19, dengan durasi deteksi 15 menit. Pemerintah mengatakan kapasitas produksi 200 ribu unit setiap pekan.
Negara Afrika Utara tersebut mengalokasikan 100 juta dolar AS (sekitar Rp 1,49 triliun) untuk mendatangkan dari luar negeri peralatan medis dan produk farmasi untuk melawan virus corona. Pihaknya juga menerima sumbangan medis dari China.