REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 2.750 ton amonium nitrat ditemukan di gudang pelabuhan, lokasi terjadinya ledakan amat masif yang mengguncang Ibu Kota Beirut, Selasa (4/8). Apa itu amonium nitrat, dan bagaimana zat ini bisa menimbulkan ledakan?
Dilansir dari Skynews, amonium nitrat memiliki rumus kimia NH4NO3. Amonium nitrat adalah padatan kristal putih yang sangat larut secara alami.
Deposit amonium nitrat terbesar ditemukan di Gurun Atacama di Chili, dari tempat itu ditambang. Saat ini, hampir 100 persen bahan kimia yang sekarang digunakan adalah sintetis, diproduksi dengan mereaksikan amonia dengan asam nitrat.
Amonium nitrat sebagian besar digunakan di bidang pertanian lantaran mengandung nitrogen tinggi. Amonium nitrat bersifat relatif stabil dalam sebagian besar kondisi dan murah untuk diproduksi.
Amonium nitrat juga merupakan komponen utama ANFO, bahan peledak yang merupakan campuran emulsi yang digunakan dalam penambangan, penggalian, dan konstruksi sipil.
Secara sifat, amonium nitrat tidak dianggap sangat mudah menguap atau berbahaya, tetapi dalam kondisi tertentu itu bisa mematikan. Sebagian besar negara memiliki peraturan yang mengontrol penyimpanannya untuk memastikan keamanannya.
Diperlukan keadaan khusus untuk mengubah amonium nitrat dari senyawa stabil menjadi bahan peledak. Perlu dicatat, ledakan ini tak memerlukan bahan bakar atau katalis eksternal.
Bahan ini diklasifikasikan sebagai 'bahan energetik', yang menghasilkan panas saat terurai, mirip dengan cara panas dihasilkan oleh bahan yang membusuk di tumpukan kompos.
Jika ada jumlah amonium nitrat yang cukup, amonium nitrat dapat menghasilkan panas yang cukup untuk terbakar dan menjaga api tetap menyala, tanpa perlu tambahan katalis dari luar seperti nyala api.
Ketika terbakar, amonium nitrat mengalami perubahan kimia yang mengarah pada produksi oksigen. Diketahui, oksigen adalah zat yang diperlukan untuk membuat api untuk terus menyala dan menjadi lebih besar.
Saat memanas, bahan kimia dapat melebur menjadi satu, menciptakan segel atau steker. Ruang di belakang steker terus dipanaskan dan terbentuk gas.
Gas panas mengembang, tetapi tidak dapat lolos atau terperangkap. Akhirnya, gas akan menembus segel dan kekuatan itu akan memicu ledakan.