REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kontingen Garuda XXIII-N/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) ikut membantu mengevakuasi korban yang terdampak ledakan di Pelabuhan Beirut, Lebanon, yang terjadi pada Selasa (4/8).
"Anggota kita Satgas Hospital Level 2 telah berangkat dari Naquora untuk membantu penanganan akibat ledakan tersebut," kata Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Victor Hasudungan Simatupang saat dikonfirmasi wartawan, di Jakarta, Rabu (5/9).
Menurut dia, Satgas Konga juga menurunkan personel ke Kota Beirut untuk membantu evakuasi korban. "Sekarang meluncur ke Beirut untuk membantu evakuasi korban ledakan atas perintah UNIFIL," ujarnya.
Jumlah personel yang diterjunkan dari Unifil Hospital, antara lain, satu unit ambulans dari Hospital LV.1. Tim dipimpin oleh Kapten Ckm dr Doni Saputera SpRad, satu anggota Serka Syehta dan satu orang sopir ambulans India CSGT Musthaq Bhat.
Sebelumnya dilaporkan, sebuah ledakan besar di dekat pusat Beirut telah menewaskan puluhan orang dan menciptakan goncangan ke penjuru ibu kota Lebanon itu. Ledakan menghancurkan kaca di rumah-rumah penduduk dan menyebabkan balkon apartemen runtuh, kata saksi mata dan sumber-sumber keamanan.
Ledakan terjadi di daerah pelabuhan kota itu. Lokasinya adalah tempat gudang-gudang yang menampung bahan peledak, kantor berita resmi Lebanon NNA dan dua sumber keamanan mengatakan.
Sumber keamanan ketiga mengatakan terdapat bahan kimia yang disimpan di daerah itu.
Rekaman ledakan yang beredar di publik melalui media sosial menunjukkan asap naik dari distrik pelabuhan yang diikuti oleh ledakan besar. Mereka yang merekam apa yang awalnya tampak seperti kobaran api besar kemudian dikejutkan oleh ledakan itu.
Tidak segera jelas apa yang menyebabkan kobaran api yang memicu ledakan atau jenis bahan peledak yang ada di gudang itu, dilansir dari Reuters.