Rabu 05 Aug 2020 13:53 WIB

Wali Kota Sawahlunto: Tiga Pelajar Tertular Covid di Rumah

Ada tiga pelajar di Kota Sawahlunto yang dinyatakan positif Covid-19.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Guru memeriksa suhu tubuh murid saat hari pertana masuk sekolah di SDN 11 Marunggi, Pariaman, Sumatera Barat, Senin (13/7/2020). Kota Pariaman bersama Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Pasaman Barat merupakan empat daerah di zona hijau di Sumatera Barat yang sudah memulai aktivitas belajar-mengajar di sekolah dengan pola tatap muka langsung dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. (ilustrasi)
Foto: ANTARA /Iggoy el Fitra
Guru memeriksa suhu tubuh murid saat hari pertana masuk sekolah di SDN 11 Marunggi, Pariaman, Sumatera Barat, Senin (13/7/2020). Kota Pariaman bersama Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Pasaman Barat merupakan empat daerah di zona hijau di Sumatera Barat yang sudah memulai aktivitas belajar-mengajar di sekolah dengan pola tatap muka langsung dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Tiga kasus positif Covid-19 di Sawahlunto pada Senin (3/8) lalu merupakan pelajar. Namun, Wali Kota Sawahlunto Deri Asta memastikan tiga pelajar tersebut tertular Covid-19 di rumah atau di luar sekolah.

Deri menegaskan, tidak ada sekolah di Sawahlunto yang menjadi klaster penularan virus corona.

Baca Juga

"Tertularnya tidak di sekolah, tapi di rumah karena kontak dengan pasien sebelumnya," kata Deri Asta kepada Republika, Rabu (5/8).

Sawahlunto memang sempat membuka sekolah tatap muka langsung kurang lebih selama dua pekan untuk SMP dan SMA. Sebulan sejak dua pasien positif Covid-19 di Sawahlunto sembuh, Sawahlunto sempat kembali menjadi zona hijau.

Status Sawahlunto kemudian berubah menjadi zona kuning sejak Selasa (28/7) begitu ada temuan satu orang positif Covid-19 yang merupakan kasus impor dari Samarinda, Kalimantan Timur. Setelah dilakukan tracing dan pengambilan swab, kini kasus positif Covid-19 di Sawahlunto menjadi 12 orang, dengan perincian dua orang sudah sembuh dan 10 orang masih dirawat dan dikarantina.

Satu orang kini dirawat di salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Padang. Selebihnya dikarantina di Ombilin Mines Training College (OMTC) Sawahlunto.

Pemkot Sawahlunto melalui gugus tugas telah melakukan pengambilan swab sebanyak tiga tahap dari hasil tracing orang-orang yang terlibat kontak dari kasus sebelumnya. Tahap pertama gugus tugas melakukan swab terhadap 80 orang, tahap kedua 78 orang dan tahap tiga sebanyak 70 orang.

Selain itu, Pemkot Sawahlunto juga melakukan pembatasan terhadap dua kelurahan yang kini menjadi domisili kasus Covid-19 di Kota Arang. Yakni, Kelurahan Tanah Lapang dan Kelurahan Air Dingin. Pembatasan dilakukan dengan mendirikan posko untuk mengecek orang yang keluar masuk. Kebetulan, Kelurahan Air Dingin dan Kelurahan Tanah Lapang berdampingan secara langsung.

"Sudah kita dirikan posko untuk membatasi orang keluar masuk," ujar Deri Asta.

photo
Corona mengintai di sekolah (ilustrasi) - (republika)

Deri menambahkan Pemkot Sawahlunto sudah menutup sekolah tatap muka langsung karena sudah tidak lagi menjadi zona hijau. Pemkot juga telah melakukan tracing terhadap pelajar-pelajar yang terlibat kontak dengan pasien sebelumnya. Sekolah tatap muka langsung dialihkan ke pola daring sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Hingga Selasa (4/8), total kasus positif Covid-19 di Sumatera Barat sebanyak 988 orang. Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal mengatakan pada Selasa (4/8) terdapat tambahan 14 orang dinyatakan positif tertular virus corona jenis baru itu.

"Dari 687 spesimen yang diperiksa Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand dan Laboratorium Veteriner Baso Agam, terkonfirmasi pertambahan positif terinfeksi Covid-19 sebanyak 14 orang," kata Jasman.

photo
New Normal di Sekolah - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement