REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO dan Presiden Ford Motor, Jim Hackett mengumumkan rencananya untuk pensiun pada 1 Oktober. Dia pensiun menyusul rencana restrukturisasi besar-besaran perusahaan.
Jabatan Hackett akan digantikan COO Ford Jim Farle mulai 1 Oktober mendatang. Kedua eksekutif itu akan bekerja sama untuk masa transisi dalam dua bulan ke depan.
Ford dalam laman resmi pada Selasa (4/8) menyatakan bahwa, Jim Farley akan menjadi CEO ketiga perusahaan dalam enam tahun setelah perombakan pemimpin lainnya.
Ketua eksekutif Ford, Bill Ford menyampaikan Jim Hackett berkontribusi untuk memodernisasi Ford dan mempersiapkan perusahaan untuk bersaing dan menang di masa depan."
"Visi produk baru kami - dipimpin oleh Mustang Mach-E, F-150 baru dan keluarga Bronco - mulai terbentuk. Kami sekarang memiliki rencana menarik untuk kendaraan listrik dan otonom," kata Bill Ford.
Jim Hackett mengambil alih Ford pada Mei 2017 setelah Mark Fields lengser. Dia bertanggung jawab atas rencana restrukturisasi pembuat mobil yang sangat kontroversial, dan dia memangkas hampir setiap varian nama mobil demi kendaraan SUV dan truk.
Namun, Hackett mengatakan bahwa "buah dari kerja keras kami" akan terlihat begitu model Ford Bronco dan Mustang Mach-E baru diluncurkan di pasaran.
Sedangakan Jim Farley bukan nama asing bagi Ford. Farley berada di Ford sejak 2007. Dia memegang berbagai posisi seperti kepala Lincoln, kepala penjualan dan pemasaran global, dan Chief Operating Officer.
Jim Farley menyatakan bahwa dirinya sangat mencintai Ford dan merasa terhormat dengan kesempatan untuk melayani dan menciptakan nilai bagi karyawan, pelanggan, diler, komunitas Ford, dan semua pemangku kepentingan.
"Jim Hackett telah meletakkan fondasi semangat untuk menyongsong masa depan dan kami telah membuat kemajuan luar biasa dalam tiga tahun terakhir. Saya sangat senang bekerja sama dengan seluruh tim Ford untuk mewujudkan potensi penuh dari perusahaan hebat ini di era baru," tutur dia.