Rabu 05 Aug 2020 14:28 WIB

Ekonomi Terkontraksi, IHSG Masih Bergerak Naik

Sentimen produksi vaksin mengimbangi sentimen anjloknya ekonomi pada kuartal II.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak naik setelah diumumkannya pertumbuhan domestik bruto (PDB) kuartal II 2020 yang mengalami kontraksi dalam. Pada perdagangan sesi II, IHSG menguat sebesar 0,82 persen atau bertambah 41 poin ke level 5.116,66.
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak naik setelah diumumkannya pertumbuhan domestik bruto (PDB) kuartal II 2020 yang mengalami kontraksi dalam. Pada perdagangan sesi II, IHSG menguat sebesar 0,82 persen atau bertambah 41 poin ke level 5.116,66.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak naik setelah diumumkannya pertumbuhan domestik bruto (PDB) kuartal II 2020 yang mengalami kontraksi dalam. Pada perdagangan sesi II, IHSG menguat sebesar 0,82 persen atau bertambah 41 poin ke level 5.116,66. 

Direktur riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan sentimen mengenai kepastian akan produksi vaksin Covid-19 cukup mampu mengimbangi tekanan sentimen pertumbuhan ekonomi yang minus 5,32 persen. 

Baca Juga

Menteri BUMN dan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir, memastikan PT Bio Farma Persero bisa memproduksi vaksin Covid-19 dengan kapasitas 250 juta dosis per tahun secara bertahap. 

Kepastian ini disampaikan setelah dirinya melakukan peninjauan laboratorium dan fasilitas produksi vaksin Bio Farma. Kepastian ini pun memberikan optimisme terhadap pasar.

"Kabar ini memberikan harapan akan ketersediaan vaksin di dalam negeri, setidaknya dapat menekan laju penyebaran infeksi sedang terjadi saat ini," kata Nico, Rabu (5/8). 

Selain itu, penguatan IHSG juga mendapat pengaruh dari positid dari realisasi anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 85,34 triliun hingga 4 Agustus 2020. Diharapkan bantuan perlindungan tersebut akan mampu mendorong daya beli masyarakat.

Dari eksternal, penguatan IHSG sejalan dengan pergerakan mayoritas pasar saham Asia. Nico menilai, penguatan pada bursa saham Asia seiring dengan perkembangan kemajuan dari pembicaraan antara parlemen dan pemerintah Amerika Serikat (AS) tentang stimulus fiskal. 

Menurut Nico, sentimen perkembangan proses perundingan antara parlemen dan pemerintah AS memberikan rasa optimis pasar di tengah kondisi resesi yang terjadi di AS. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement