Rabu 05 Aug 2020 14:30 WIB

Ekonomi Minus, Sumbangan Sektor Pertanian ke PDB Justru Naik

Sumbangan sektor pertanian mencapai 15,46 persen.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Buruh tani memanen bawang merah di area persawahan Desa Paron, Kediri, Jawa Timur, Rabu (5/8). Sumbangan sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mengalami kenaikan di tengah terjadinya kontraksi perekonomian pada kuartal kedua 2020.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Buruh tani memanen bawang merah di area persawahan Desa Paron, Kediri, Jawa Timur, Rabu (5/8). Sumbangan sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mengalami kenaikan di tengah terjadinya kontraksi perekonomian pada kuartal kedua 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sumbangan sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mengalami kenaikan di tengah terjadinya kontraksi perekonomian pada kuartal kedua 2020. BPS menilai, pertanian menjadi satu-satunya penyangga ekonomi nasional saat ini yang tetap tumbuh positif.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan, pada kuartal kedua 2020, sumbangan sektor pertanian terhadap total PDB sebesar 15,46 persen. Angka itu, meningkat dibanding kuartal I 2020 yang sebesar 12,84 persen maupun dibanding kuartal II tahun 2019 sebesar 13,57 persen.

Lebih lanjut, ia menuturkan, struktur PDB pada umumnya tidak banyak berubah, Sekitar 65 persen PDB disumbang dari lima sektor yakni industri, perdagangan, pertanian, pertambangan, serta konstruksi.

Namun, pada kuartal kedua kali ini, hanya sektor pertanian yang tetap dapat tumbuh positif sebesar 2,19 persen. Selain kontribusinya kepada PDB yang meningkat.

Sisanya, industri minus 6,19 persen, perdagangan minus 7,57 persen, pertambangan minus 2,72 persen, serta konstruksi minus 5,39 persen.

"Pergerakan lima sektor ini akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Namun sayangnya hanya pertanian yang tumbuh positif, empat lainnya terkontraksi," kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Rabu (5/8).

Suhariyanto menjelaskan, naiknya kontribusi sektor pertanian terhadap PDB maupun pertumbuhannya yang tetap positif dipicu oleh adanya pergeseran musim panen raya. Terutama komoditas beras yang menjadi makanan pokok masyarakat.

Sebagaimana diketahui, musim panen raya yang bisa jatuh pada Februari-Maret, tahun ini bergeser ke bulan Maret-April. Panen juga terus terjadi pada bulan Mei dan Juni yang masuk dalam termin kuartal II 2020.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement