REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Miliarder asal Amerika Serikat (AS), James Pallotta menolak mengomentari laporan soal namanya yang dikaitkan dengan pengambilalihan Newcastle United. Namun, pemilik AS Roma ini tampaknya akan menjual klubnya untuk membuka jalan pindah ke Liga Primer Inggris
Pallotta telah menjadi salah satu pemilik utama dan Direktur Roma sejak 2011 lalu. Namun dalam 12 bulan terakhir dia telah membahas penjualan klub Ibu Kota Italia ini.
Dia hampir menjual klub ke grup Friedkin pada Desember lalu dengan harga 800 juta euro. Namun diskusi gagal karena kedua belah pihak tidak menyetujui persyaratan akhir dalam kesepakatan.
Diskusi lain pun dilanjutkan sejak bulan lalu. Berbagai laporan menyebut penjualan hampir disetujui dengan biaya 600 juta euro, Pallotta menyetujui harga setelah pandemi virus corona.
Dilansir dari laman The Northern Echo, Pallotta banyak mendapatkan saran untuk bisa menginvestasikan dana dari penjualan Roma dengan membeli Newcastle. Peluang ini terbuka setelah keputusan Amanda Staveley untuk menarik kembali perjanjian konsorsium senilai 300 juta pound dengan Mike Ashley.
Pallotta sering kali menghindar ketika dikaitkan dengan sepak bola Inggris. Tidak seperti rekannya, Henry Maurice yang terang-terangan menunjukkan ketertarikannya pada Newcastle.
Pallotta tentu memiliki biaya untuk bisa mengambil alih Newcastle usai menjual Roma. Selain memiliki Roma, Pallotta juga menjadi salah satu pemilik tim NBA, Boston Celtics.