REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan 49 persen tes polymerase chain reaction (PCR) di Jakarta dilaksanakan secara gratis. Hal ini sebagai langkah dari Pemprov untuk melakukan penelusuran kasus dan penemuan kasus secara aktif Covid-19.
"Kapasitas lab di Jakarta untuk mengecek Covid-19 lebih dari 10 ribu per hari dan 49 persen gratis, sementara 51 persen lab swasta yang memang kita dorong untuk kemandirian. Alhamdulillah warga DKI sudah tunjukkan kemandirian untuk tes melalui lab swasta dan RS swasta," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam rekaman diskusi di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (5/8).
Saat ini, kata Widyastuti, di Jakarta bisa sekitar 10.917 sampel diperiksa per hari di 54 jejaring lab yang bisa mendeteksi Covid-19. Terdiri dari 17 lab di bawah pemerintah pusat (2.660 sampel); empat lab dan tiga lab container (2.360 sampel); 29 lab di bawah swasta (4.917 sampel); serta empat lab di bawah BUMN (980 sampel).
Dengan masifnya pengujian sampel untuk tes PCR, ucap Widyastuti, tingkat kasus terkonfirmasi positif dari hasil tes dengan jumlah orang yang mengikuti tes di Jakarta adalah sekitar 7,8 persen dalam sepekan. Angka itu lebih tinggi dibandingkan target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di bawah lima persen.