REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sejumlah ahli kesehatan di India mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dengan penawaran obat anti-Covid-19 yang banyak beredar di media sosial. Ahli menegaskan, sampai saat ini belum ditemukan satupun obat yang bisa menangkal penyakit akibat infeksi virus corona tipe baru, SARS-CoV-2, tersebut.
Peringatan itu disampaikan salah satunya oleh Nikhil Modi, seorang konsultan senior bidang Pernapasan, Perawatan Kritis, dan Gangguan Tidur di Institutes of Critical Care, Rumah Sakit Apollo Indraprastha, New Delhi. Ia menyebut, akhir-akhir ini terjadi lonjakan penawaran obat anti-virus palsu, baik di media sosial maupun di gerai.
Merebaknya penawaran obat palsu di media sosial didukung dengan meningkatnya penggunaan aplikasi pertemanan daring lantaran adanya kebijakan karantina wilayah. Kepanikan di tengah masyarakat karena Covid-19 di India telah mencapai 1,9 juta kasus juga turut menyuburkan penjualan obat abal-abal itu.
"Mengambil keuntungan dari kepanikan ini, banyak terapi dan obat peningkat kekebalan kini dijajakan di pasar dan itu terlalu merajalela tanpa memahami kemanjurannya atau mengetahui tentang efek sampingnya," kata Modi kepada IANS sebagaimana dilansir Times Now News, Rabu (4/8).
Modi menjelaskan, sampai saat ini belum ada obat anti-Covid-19 yang tersedia. Para ilmuwan belum menemukan obat ataupun vaksin untuk mencegah infeksi virus tersebut.
Itu artinya, semua yang mengeklaim telah menemukan obatnya berarti itu adalah klaim tak berdasar alias palsu. Modi juga membantah bahwa obat tradisional atau obat rumahan bisa jadi penangkal Covid-19.
"Obat rumahan ini efektif untuk penyakit virus lain dan juga hanya untuk tindakan pertolongan simptomatik. Dengan demikian, tidak dapat melindungi kita dari Covid-19," ujar Modi.
Menurut Dr Vijay Dutta selaku konsultan spesialis penyakit dalam untuk pernapasan di Indian Spinal Injuries Centre, New Delhi, obat palsu yang mengeklaim dapat membantu mencegah infeksi Covid-19 dapat berbahaya bagi kesehatan secara keseluruhan.
"Saat ini, tidak ada obat untuk virus corona yang dapat mencegah infeksi, selain menggunakan masker di tempat umum, menjaga kebersihan tangan, dan menjaga jarak sosial. Jangan jatuh hati pada produk apa pun yang mengeklaim dapat mencegah atau menyembuhkan infeksi, termasuk pembersih atau masker palsu," katanya.