REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Benda-benda seni dan desain dari ratusan tahun lalu akan ditampilkan di museum Victoria dan Albert (V&A) London ketika buka pertama kali pada Kamis (6/8). Untuk pembukaan pertama setelah penutupan lama, protokol kesehatan diterapkan sangat ketat.
Pengunjung yang menggunakan masker diizinkan untuk melakukan tur pameran di dua lantai museum yang dinamai sesuai nama Ratu Victoria dan suaminya Pangeran Albert. Mereka bisa menikmati karya seni berusia 250 tahun Renaisans Eropa, galeri Timur Tengah Islam yang memukau, dan benda-benda lima abad lalu dari seluruh dunia.
"Kami ingin orang-orang menikmati diri mereka lagi setelah berbulan-bulan melihat layar untuk pergi dan melihat artefak untuk diri sendiri, berdiri di depan sebuah objek, itu yang sangat penting," kata direktur museum, Tristram Hunt.
Tiket gratis diberikan untuk bisa masuk museum, tetapi pengunjung harus melakukan pemesanan terlebih dahulu. Langkah hari-hati ini menandai upaya lain dalam pembukaan kembali ekonomi dan budaya Inggris.
"V&A telah ditutup selama 138 hari, periode penutupan terpanjang dalam sejarahnya," kata Hunt.
Museum yang berusia 160 tahun, telah dimodifikasi untuk memenuhi tuntutan peraturan jarak sosial yang dirancang untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Terdapat bilik desinfektan, dengan sudut-sudut yang terhiasi cairn sanitasi yang dapat digunakan pengunjung. Sedangkan, toko souvenir dan kafe telah dilengkapi dengan layar pelindung.
Bagian lain galeri V&A akan dibuka kembali secara bertahap di akhir bulan. "Yang kami temukan adalah bahwa itu relatif mudah ditutup, tetapi jauh lebih sulit untuk dibuka kembali," kata Hunt.