Kamis 06 Aug 2020 05:09 WIB

Peneliti Temukan Jenis Bintang Baru yang Kaya Fosfor

Temuan ini membantu menjelaskan asal usul fosfor di galaksi ini.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Bintang. Ilustrasi
Foto: Google
Bintang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jurnal Nature Communications menerbitkan penemuan jenis bintang baru yang sangat kaya akan fosfor. Temuan ini dapat membantu menjelaskan asal usul fosfor di galaksi ini.

Para astronom dari Instituto de Astrofísica de Canarias (IAC) dan peneliti ilmu komputer dari Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi (CITIC) di Universitas La Coruña (Galicia) menjadi sosok di balik prestasi ini.

Baca Juga

Seluruh unsur kimia di alam semesta, kecuali hidrogen dan sebagian besar helium diproduksi di dalam bintang. Tetapi, diantaranya ada beberapa karbon, nitrogen, oksigen, sulfur dan fosfor yang sangat menarik karena bahan-bahan ini sangat mendasar bagi kehidupan seperti yang kita kenal di Bumi.

Fosfor sangat menarik karena membentuk bagian dari molekul DNA, RNA, dan merupakan elemen penting dalam pertukaran energi dalam sel, serta untuk pengembangan membran. Studi didasarkan pada analisis sejumlah besar spektrum inframerah pada pita H dari basis data publik Sloan Digital Sky Survey.

Instrumen ini menawarkan serangkaian kandidat bintang yang menjanjikan untuk mengklarifikasi asal dan jumlah yang diamati dari fosfor dalam galaksi dan khususnya di tata surya. Hingga saat ini, belum ada model evolusi kimia galaksi saat ini yang mampu menjelaskannya.

Namun, kimia khas dalam bintang-bintang ini masih membingungkan. Faktanya, bintang yang ditemukan tidak hanya kaya akan fosfor, tetapi juga unsur-unsur tertentu lainnya (seperti magnesium, silikon, oksigen, aluminium, dan bahkan cerium). Setelah analisis ekstensif terhadap semua sumber bintang yang mungkin dan proses yang diketahui membentuk unsur-unsur kimia di dalam interior bintang, pola kimia ini tidak diprediksi oleh teori evolusi dan nukleosintesis.

“Hasil ini menunjukkan bahwa tidak hanya berurusan dengan jenis objek baru, tetapi penemuan ini mereka membuka jalan bagi eksplorasi mekanisme fisik baru dan reaksi nuklir yang terjadi pada interior bintang," ujar peneliti IAC Thomas Masseron, pemimpin proyek dan penulis artikel pertama, dilansir Phys, Rabu (5/8).

Arturo Manchado, peneliti IAC dan penulis bersama artikel tersebut juga mengatakan penemuan yang begitu tak terduga dan luar biasa tidak dapat dibuat tanpa kolaborasi interdisipliner yang erat antara astronom dan ahli dalam perhitungan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement