REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT -- Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) memberikan bantuan bedah rumah kepada Jawana (56 tahun) warga kurang mampu di Kampung Bancah Inai Jorong Langgam Kinali, Kecamatan Kinali, berkat informasi dari media.
"Terima kasih atas kerja sama kawan-kawan wartawan. Setelah dapat informasi, saya tinjau rumah ibu Jawana. Kondisi rumahnya pantas untuk kita bedah," kata Sekretaris Bazda Pasaman Barat Hendrizal di Simpang Empat, Rabu (5/8).
Ia mengatakan pihaknya mendapat informasi dari salah seorang wartawan online Buyung Roni tentang kondisi rumah Jawana itu. Menurutnya Baznas Pasaman Barat akan membantu untuk bedah rumah Jawana senilai Rp 20 juta.
"Akan kita upayakan dananya bisa cair sesegera mungkin. Tentu diharapkan ada swadaya dari masyarakat setempat. Misalnya upah tukang, ketersediaan kayu, dan lainya, sehingga rumah ibu Jawana cepat selesai," katanya.
Kedatangan Sekretaris Baznas ke lokasi didampingi tokoh masyarakat Zainal Rahab, dan sejumlah wartawan dari Ikatan Wartawan Online (IWO) Pasaman Barat
"Kita minta tokoh masyarakat Zainal Rahab dan rekan-rekan wartawan mengurusnya administrasinya. Akan segera kita cairkan dananya untuk bedah rumah tersebut, kalau bisa diantar dalam bentuk material bangunan," sebutnya.
Ia berharap kerja sama rekan-rekan wartawan jika menemukan informasi terkait adanya rumah warga yang seperti itu. "Jika ada informasikan dengan cepat. Bisa saja orang kurang mampu yang sakit atau butuh pinjaman ambulance segera hubungi Baznas Pasaman Barat," ujarnya.
Sementara itu Jawana (56), janda beranak dua anak ini tinggal digubuk reot yang tidak layak huni bersama dua anaknya yang masih SMA dan SMP.
Ia sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Baznas Pasaman Barat dan semua pihak yang berencana akan membedah rumahnya menjadi layak huni.
"Saya orang susah pak, kerja hanya serabutan menerima upah Rp60.000 per hari jika ada ada orang yang minta tolong, kalau tidak ya menganggur. Apa saja saya kerjakan guna membiayai anak saya sekolah di SMA dan SMP," katanta.
Kondisi rumah Jawana cukup memprihatinkan karena banyak atas yang sudah bocor, tidak ada listrik dan WC.
Lokasi rumah Jawana itu berjarak sekitar 8 kilometer dari jalan lintas Kinali-Padang sehingga anak-anaknya terpaksa melewati kebun sawit yang sangat sepi untuk menempuh jarak jika pergi sekolah ke SMA dan SMP di Kinali
Menyikapi kondisi itu, Sekretaris Ikatan Wartawan Online Pasaman Barat, Ruswar Dedison berinisiatif menggalang dana dengan Organisasi Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) untuk membantu membelikan sebuah sepeda motor bekas untuk anak Juwana pergi sekolah.
"Untuk membantu anak Jawana pergi sekolah kita akan galang dana kepada donatur dan dermawan untuk membelikan sepeda motor. Mudah-mudahan niat kita ini terwujud," harapnya.