REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, telah menyatakan kesiapannya menjadi relawan pengujian vaksin Covid-19, Sinovac. Untuk itu, dia sedang menjalani pemeriksaan guna memastikan kondisi kesehatannya. "Ya (jadi relawan), persiapannya periksa kesehatan. Syarat relawan itu tidak ada penyakit bawaan karena Covid-19 kan memperburuk penyakit bawaan," ujar pria yang akrab disapa Emil, usai rapat gugus tugas bersama sejumlah kepala daerah di Kota Cirebon, Rabu (5/8).
Emil mengaku sebenarnya tidak memiliki penyakit bawaan. Namun, dia tetap harus menjalani pemeriksaan. Dia pun masih punya waktu dua kali menjalani tes kesehatan sebagai relawan uji klinis vaksin Corona. "Kalau tidak ada (penyakit bawaan), berati saya aman, masuk kriteria (relawan pengujian vaksin Covid-19)," katanya.
Emil menyatakan, alasannya menjadi relawan pengujian vaksin Covid-19 itu untuk membuat warganya percaya terhadap kualitas vaksin tersebut. "Ini penting karena kalau pemimpinnya mau dan yakin, rakyatnya juga pasti akan yakin," katanya.
Menurutnya, ada empat sumber vaksin, yakni asal Cina, Korea Selatan, Inggris, dan Indonesia. Namun, saat ini baru vaksin asal Cina yang dinyatakan paling siap. Sebelum bisa digunakan, vaksin harus melalui beberapa kali uji. Uji pertama, dilakukan di negara asal penghasil vaksin. Sedangkan uji berikutnya, dilakukan di negara konsumen.
Vaksin tersebut sudah lolos uji di negara asalnya, Cina. Saat ini, sedang diuji di Indonesia sebagai negara konsumen. Vaksin yang diproduksi Biofarma itu masih harus melalui sejumlah uji lanjutan di Indonesia hingga Desember 2020. Jika pengujian vaksin berjalan lancar, maka vaksin bisa digunakan pada Januari-Februari 2021. Sambil menunggu tahapan uji klinis tersebut, masyarakat diminta untuk terus menerapkan protokol kesehatan.