Kamis 06 Aug 2020 05:04 WIB

Bukan Jamu, Obat Corona adalah Vaksin Antivirus

Kemenkes tegas herbal atau jamu belum teruji sebagai obat anti Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi virus corona.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan obat untuk virus corona SARS-CoV2 (Covid-19)  bukanlah jamu atau obat herbal. Vaksin untuk anti virus Covid-19 menjadi satu-satunya obat dan masih dalam pengembangan.

Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes, Ahmad Saikhu, menjelaskan Covid-19 disebabkan oleh virus. "Jadi satu-satunya obat (Covid-19) adalah antivirus yaitu vaksin. Sampai saat ini antivirus tersebut masih dalam proses penelitian," katanya saat bicara di konferensi virtual Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertema Obat Tradisional untuk Covid-19, Sudah Adakah?, Rabu (5/8).

Baca Juga

Kini, ia menyebutkan vaksin antivirus ini masih di fase uji klinis tahap ketiga di Tanah Air. Terkait penggunaan herbal atau jamu untuk Covid-19, ia membantahnya.

Ia menegaskan jamu bukan untuk mengobati Covid-19. "Jamu bukan untuk menyembuhkan Covid-19 karena seperti yang saya sebutkan obatnya adalah antivirus. Ini untuk meluruskan misleading informasi beberapa hari ini," katanya.